Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Fakta Jarang Diketahui Pemilik Kendaraan Ketika Menggunakan Bahan Bakar

24 Desember 2018   17:59 Diperbarui: 24 Desember 2018   17:59 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak (Kumparan.com)

Bahan bakar untuk kendaraan sering kita gunakan untuk membantu mempermudah aktivitas dan mobilitas lebih cepat sehari-hari, bahan bakar minyak (BBM) sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindari untuk pemilik kendaraan mobil dan motor. Dengan bahar bakar tersebut maka kendaraan yang akan kita gunakan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak menjadi sebuah benda yang tidak mempunyai manfaat sama sekali.

Ada pengalaman menarik yang ingin saya bagikan kepada pembaca ketika menggunakan mobil. Dalam suasana liburan panjang anak dari proses belajar di sekolah, kami beserta rombongan melakukan perjalanan ke Bali. Dengan kendaraan 3 mobil ditambah jumlah rombongan yang mau ikut cukup banyak, akhirnya diputuskan untuk membagi rata jumlah penumpang masing-masing secara adil untuk mengangkut peserta yang ikut. Jika memaksakan rombongan untuk dimuat secara "brutal" di dalam satu kendaraan, menurut saya hal ini tentu memiliki resiko dalam perjalanan dan juga ada pengaruhnya di kenyamanan, perjalanan Jakarta ke Bali bukan rute yang pendek.

Saat memasuki SPBU yang sudah dijanjikan bersama sebelumnya untuk mengisi penuh tangki bensin di suatu tempat, rombongan kami berjejer antri bergiliran untuk menunggu. Ketika saya selesai mengisi bahan bakar minyak (BBM) sesuai buku petunjuk manual menggunakan RON92, saat giliran berikutnya rombongan yang dibelakang menggunakan RON88. Padahal mobil yang kami gunakan bertipe sama. Ketika saya tanya kenapa pake BBM RON88, alasannya cukup lucu menurut saya, yaitu agar irit dan tidak mengguras dompet. Ah, sudahlah, pikir saya jika memang kekeh mengisi dengan RON88.

Perjalanan kami akhirnya berlanjut melintasi daerah untuk menuju tempat liburan ke Bali. Berhubung kami berjalan secara rombongan, ada keanehan yang mulai saya rasakan ketika berada di tanjakan dan saat kendaraan masing-masing berhenti akibat kemacetan. Rombongan kami yang menggunakan RON88 kesulitan untuk melakukan tarikan awal untuk menggerakkan mesin mobil, beda dengan kendaraan yang saya pakai dengan RON 92. Secara hitungan untuk jumlah penumpang bisa dikatakan hampir sama berat. Bisa saya disimpulkan, tampaknya pengisian BBM yang sembarangan tanpa memperhatikan petunjuk manual membuat kendaraan loyo tidak bertenaga dan tidak punya kemampuan dari seharusnya.

Pengalaman yang cukup menarik lagi ketika rombongan dengan RON88 ketika memberikan kabar untuk melakukan pengisian BBM berikut di SPBU terdekat, ketika saya memperhatikan indikator bensin yang tampak, ternyata masih bisa saya kategorikan cukup banyak untuk melewati kota berikutnya. Akhirnya rombongan kembali mencari tempat SPBU berikutnya untuk mengisi tangki mobil. Sebelum mengisi dengan RON88, saya memberikan saran kepada dia untuk mengisi dengan RON92 sambil memaparkan sejumlah keanehan yang saya lihat saat berjalan bersama tadi.

Untungnya, dia memutuskan untuk mengganti BBM kendaraan dengan RON92 dan saya juga mengisi penuh tangki agar perjalanan yang direncanakan tidak tersendat akibat mencari SPBU berikut.

Sesampai di kota yang sudah dijadwalkan bersama rombongan dan bertepatan hari sudah mulai gelap. Kami berkumpul bersama-sama untuk ngalor ngidul membicarakan banyak hal selama perjalanan. Mulai dari suasana tempat makan yang kami kunjungi dalam perjalanan hingga ungkapan pengguna kendaraan yang menganti BBM dari RON88 dengan RON92.

Dari pengakuan yang disampaikannya selama mengunakan RON88 yang kemudian beralih ke RON92, dirinya mengatakan ada perbedaan yang sangat terasa ketika membawa kendaraan. Ia menyebutkan, kendaraannya terasa "enteng" saat dipacu di jalan lurus dan saat di tanjakan yang macet juga tidak terasa beratnya mobil untuk memulai tarikan yang biasanya disertai gemetar pada mesin. Bahkan dia tertawa ngakak mengakui bahwa kendaraan terkadang mati akibat tidak kuat nanjak di tengah kemacetan.

Ada rasa penasaran yang akhirnya mengelayuti pikiran saya terhadap perbedaan BBM dengan RON berbeda tersebut. Sebab saya sendiri kurang mengetahui seperti apa cara kerja teknis kendaraan yang mengunakan RON92 namun dipaksa dengan RON88.

Saat melakukan servis berkala di bengkel resmi kendaraan dan masih punya waktu luang menunggu proses service kendaraan selesai dilakukan, saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada teknisi kendaraan.

Dari sejumlah pertanyaan yang belum terjawab tentang penggunaan BBM sesuai standar buku manual, akhirnya satu pengetahuan baru saya dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun