Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengamati Strategi Prabowo Mengalahkan Popularitas Jokowi

27 Oktober 2018   15:45 Diperbarui: 27 Oktober 2018   16:06 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar dennysiregar.com)

Ada ulasan yang cukup menarik perhatian saya, saat membaca opini yang menyebutkan, sosok Prabowo akan sulit untuk mengalahkan Jokowi jika menggunakan kampanye normal. Sayangnya, saya sendiri lupa tulisan tentang opini tersebut di muat, karena terlalu banyak melihat judul di berbagai media opini.

Jokowi Yang Dulu Orang Biasa Tahun 2014

Memasuki tahun politik dalam pemilihan presiden 2019 nanti, lewat pertimbangan yang di lakukan Prabowo Subianto, akhirnya mengambil keputusan untuk kembali maju pada pilpres 2019.

Saya kira, Prabowo juga tentu sudah memperhitungkan pengalamannya saat di kalahkan oleh Jokowi tahun 2014 lalu. Ketika sosok Jokowi yang sebagai orang "biasa", mengejutkan pendukung Prabowo dengan memenangkan suara terbanyak saat itu.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta yang hanya berlangsung 2 tahun saja, identitas Jokowi mungkin di anggap orang biasa dan hanya memiliki posisi struktural di bidang pemerintah semata.

Sedangkan nama Prabowo yang lebih di kenal secara nasional sebagai pendiri Partai Gerindra dan sejumlah jabatan di bidang militer yang pernah dipimpin, diantaranya Danjen Kopassus dan Penglima Kostrad serta status kedekatan dengan Presiden Soeharto.

Kekuatan Jokowi Berbeda Dengan Tahun 2014 Lalu


Kini sosok Jokowi tidak sama dengan tahun 2014 lalu. Dari kemenangan pemilihan presiden lalu, status Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia.

Jokowi yang terus melakukan strategi terbaiknya untuk menyejahterakan dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, juga mendapat dukungan dari sebagian besar partai politik yang ada di DPR.

Beberapa prestasi yang sudah di lakukan Jokowi setelah menjabat Presiden pun, bisa dikatakan sangat banyak di setiap sektoral kehidupan masyarakat dan bernegara. Diantara pencapaian yang telah di raih selama 4 tahun ini, di antaranya :

1. Pertumbuhan ekonomi

Mengutip data Badan Pusat Statistik Jakarta (28/05/2018). Tingkat pertumbuhan di bidang ekonomi mengalami peningkatan hingga mencapai angka 5.06 persen untuk kuartal I - 2018. Pada tahun sebelumnya di kuartal I-2017 lalu, hanya sebesar 5,01 persen.

2. Angka Kemiskinan 1 Digit

Sebelumnya sempat viral tentang angka kemiskinan yang di sebutkan oleh Prabowo ke masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyebutkan bahwa 99% rakyat Indonesia hidup dalam situasi pas-pasan. Sumber data yang digunakan dalam penilaian 99% tersebut, menurutnya berasal dari Bank Dunia dan lembaga penelitian lain.

Menanggapi sumber data yang dikutip Prabowo, sejumlah tokoh memberikan tanggapan yang berbeda. Misalnya Sri Mulyani yang menjadi Menteri Keuangan, hanya memberikan senyumnya saja dan enggan memberikan komentarnya atas sumber data versi Bank Dunia yang disebutkan Prabowo, untuk mengatakan 99% masyarakat hidup pas-pasan.

Sedangkan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimintai keterangannya dengan angka kemiskinan di Indonesia, menjelaskan bahwa saat ini masih di satu digit saja, yakni 9,82%.

Saat di konfrotasikan dengan angka 99% kehidupan masyarakat hidup pas-pasan versi Prabowo, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa sumber datanya tidak ada. Dirinya enggan menanggapi pernyataan Prabowo tentang 99% orang Indonesia hidup pas-pasan jika tidak menggunakan basis data yang sudah diterimanya.

3. Mengalihkan subsidi BBM ke Pembangunan Sektor Produktif

Masa awal pemerintahan Jokowi JK tahun 2014 lalu, melalui Peraturan Pemerintah No. 191 tahun 2014, subsidi BBM di alihkan ke sektor pembangunan produktif.

4. Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Dengan motto " Kerja, kerja, kerja " yang selalu menjadi semangat pemerintahan Jokowi - JK bersama kabinet menteri pilihannya, sejumlah pembangunan untuk sarana dan prasana terus di genjot dengan lebih masif.

Selain merencanakan proyek baru dalam pembangunan sarana dan prasana, Presiden Jokowi juga menyelesaikan beberapa proyek yang sempat mangkrak di era pemerintahan sebelumnya.

Di antara proyek mangkrak yang sedang berjalan seperti waduk Jatigede, waduk Nipah Sampang, PLTU Batang, Jalan Tol Solo dan LRT yang telah mangkrak sejak Oktober 2013 lalu.

5. Tenggelamkan !

Mendengarkan tenggelamkan, sepertinya percakapan di warung kopi akan langsung mengenal sosok yang di takuti pencuri ikan dari negara lain. Nama Susi Pudjiastuti yang mendapat kepercayaan untuk memimpin Kementerian Perikanan dan Kelautan, langsung mengambil sikap tegas untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan menghentikan penangkapan ilegal di wilayah perairan Indonesia yang sangat tinggi.

Bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, Susi sudah menenggelamkan ratusan kapal dari berbagai macam jenis, dari yang kelas teri hingga kelas kapal besar hingga 2018 ini.

Disamping itu juga, berbagai upaya yang di lakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk para nelayan, adalah mempermudah jalur birokrasi yang selama ini mempersulit kehidupan nelayan.

5. Jokowi Tetap Blusukan

Gaya kepemimpinan Jokowi dengan blusukan, sudah dikenal sejak menjadi pemimpin level bawah. Mengawali karir politiknya pertama kali sebagai Wali Kota Surakarta tahun 2005 hingga 2012. Gaya kepemimpinan Jokowi setelah menjadi Presiden tetap sama, blusukan.

Mengalahkan Jokowi Dengan Cara Normal ?


Kembali ke strategi Prabowo untuk mengalahkan Jokowi dengan taktik biasa, benarkah tidak bisa menggunakan cara yang biasa-biasa saja ?

Benarkah strategis menjatuhkan Ahok akan digunakan pada Jokowi ?

Dalam pilkada DKI Jakarta lalu, semua masyarakat di Indonesia dan khusus warga DKI Jakarta tentu akan mengingat sejarah kelam yang pernah terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta lalu.

Dilansir laman Tirto.id (10/04/2017) Tahun 2017 saat pilkada DKI Jakarta dalam pemilihan calon Gubernur dan Wakilnya, ada banyak cacat yang menjadi catatan sejumlah pengamat dan tokoh nasional. Diantaranya politisasi SARA.

Pakar Politik LIPI, Siti Zahro juga memberikan penilaian yang tidak jauh berbeda tentang catatan buruk dalam pilkada Gubernur DKI Jakarta.

"Pilkada DKI Jakarta kali ini adalah yg terburuk. Karena tidak mampu mengedepankan akal sehat. Kita ditarik ke isu-isu yang sensitif dan primordial, bukan yang substantif," kata Siti Zahro saat berbicara dalam diskusi di Menteng, Jakarta pada Senin (10/4/2017).

Sementara itu, Putri mendiang Presiden RI ke 4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, secara terang-terangan memarahi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat hadir sebagai bintang tamu dalam Mata Najwa, Rabu (15/Agustus 2018).

Yenny Wahid menjabat sebagai direktur Wahid Institute, memberi penilaian bahwa justru PKS yang memulai isu SARA untuk menyerang lawan politik.

"Justru saya mau protes satu hal mas. Karena yang memulai isu SARA salah satunya adalah PKS. Jadi PKS juga harus bertanggung jawab soal itu," ucapan Yenny Wahid.

Sebelumnya, Prabowo pernah mengungkapkan strategi menjatuhkan Basuki Tjahaja Purnama saat berbicara di hadapan caleg PAN. Meski tidak menjelaskan secara rinci strategi yang digunakan untuk menjatuhkan Ahok dalam pilkada Gubernur DKI Jakarta lalu. Namun pengalaman terhadap kemenangan yang lalu, bisa jadi, digunakan kembali dengan modifikasi yang disesuaikan dengan isu terbaru untuk tahun politik saat ini.

Memasuki tahun politik untuk pemilihan capres 2019, mungkin saja Timses telah melakukan beberapa strategis sudah dijalankan untuk mendongkrak elektabilitas. Ada yang dianggap berhasil dan mungkin ada yang gagal sebelum menjadi isu nasional.

Jika mengamati fenomena peristiwa yang mulai terjadi yang semakin hangat, bisa saja di lakukan oleh salah satu Timses untuk alasan tertentu. 

Sumber 1

Sumber 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun