Kabar mundurnya sejumlah kader PKS di beberapa wilayah, bisa jadi akan menambah pusing DPP PKS. Sebelumnya kader PKS wilayah Bali, dikabarkan mengundurkan diri dari kepengurusan partai sekaligus menjadi kader PKS. Tampaknya ada sesuatu yang menjadi permasalahan dari partai yang selama ini belum terselesaikan dengan benar.
Dilansir media Kompas.com (29/09/2018), Ketua Demisioner DPW PKS Bali, Mudjiono menerangkan, mulai hari ini dan secara bersama-sama, seluruh pengurus dan juga kader PKS mengundurkan diri.
Ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Bali mundur massal dikomando H Mudjiono selaku mantan Ketua DPW PKS Bali menyebutkan proses pergantian di tubuh PKS Bali tak sesuai prosedur.
Dalam keterangan tersebut juga diungkapkan oleh Mudjiono, ada sekitar 4.600 kader dan juga pengurus wilayah Bali memantapkan diri untuk mengundurkan diri dari partai. Berdasarkan catatan suara pemilu lalu di propinsi Bali, PKS mampu meraih suara sebanyak 44.000.
Dikonfirmasi secara terpisah, DPP PKS mengakui mencopot kader di DPW Bali karena untuk menyiapkan diri dalam Pemilu 2019. PKS yakin soliditas partai tetap terjaga.
Dilansir laman Tribunjabar .id (29/09/2018), sikap serupa terjadi di Sidoarjo. Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang PKS kecamatan Sukodono, kabupaten Sidoarjo memutuskan mengundurkan diri dari kepengurusan partai.
Ketua DPC PKS Sukodono, Ahmad Mundzir membenarkan perihal surat pengunduran diri pengurus tersebut. Menurutnya rasa kecewa dan berakibat pengunduran diri akibat tidak adanya sikap percaya, sebab hal ini selain melecehkan pengurus, juga menyakiti pengurus yang telah berjuang membangun PKS sejak awal.
Sedangkan baru-baru ini, muncul lagi tentang kader PKS yang mengundurkan diri, di kota Binjai. Proses pengunduran diri yang dilakukan secara simbolis dengan membuka baju partai PKS, juga disertai dengan meltakkan Kartu Tanda Anggota di Kafe Kutaraja, Kebun Lada, Binjau Utara.
Dalam keterangan pers yang diungkapkan Ketua DPD PKS kota Binjai, Fitra Syamsurizal, sikap untuk memilih mundur dari partai PKS bersama 50 an pengurus inti, disebabkan pencopotan 8 pimpinan tingkat wilayah Sumut yang berjumlah 9 pimpinan.
Sebelumnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, (Kabid Humas) DPW PKS Sumut, Juanda Sukma mengatakan Ketua DPD PKS Tapanuli Selatan, Edi Hasan Nasution, menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua umum DPD PKS Tapanuli Selatan.
Pengunduran diri ini, kata Juanda, juga diikuti pengurus lainnya baik di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!