Mohon tunggu...
Maya Musri
Maya Musri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ordinary woman

Love is Choice🎻

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maaf

30 Agustus 2022   19:14 Diperbarui: 30 Agustus 2022   19:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu mungkin katamu ,setelah bertahun kau anggap licik perbuatanku

Aku meratapi setiap malam demi malam ,hujan ,basah,kering dalam derai kesabaran

Kulihat sekali waktu ,aku mencoba membaca dan bergetar lalu menangis tapi kau berlalu ,tanpa dosa

Bertahun aku berharap ,semua seperti yang kita rencana,sesuatu yang Indah dalam hayal mimpi ku,tapi tak satu yang bisa kupegang sebagai arah melangkah kejenjang selanjutnya

Amarah,yang kukobarkan tak jua membuatmu merana

Kamu masih seperti dlu

Aq kecewa ...

Hanya ingin semua bisa berubah

Kearah yang lebih indah

Selayaknya Makmum dan Imam

Andai...

Kamu tak berlalu 

Berusaha berbicara dari hati ke hati

Mungkin jalan ini tak akan kita lalui

Maaf....

Aku Letih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun