Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasih Sayang yang Tulus

23 Agustus 2021   08:19 Diperbarui: 25 Agustus 2021   08:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa penting memiliki kasih sayang yang tulus?

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dikisahkan, Rasulullah mencium al-Hasan, sedangkan dihadapan beliau saat itu ada al-Aqra bin Habis.

Melihat hal itu al-Aqra berkata, 

"Saya punya sepuluh orang anak, tetapi belum pernah mencium pun di antara mereka." (HR Abu Hurairah).

Lalu Rasulullah menjawab:

"Kalau Allah tidak memberikanmu perasaan kasih sayang, apa yang dapat diperbuat-Nya untuk kamu? Barangsiapa yang tidak mempunyai kasih sayang pada orang lain, dia tidak akan mendapatkan kasih sayang Allah SWT," (Riwayat Imam Bukhari).

Soal mendidik anak (parenting) di jaman sekarang memang tidak sama dengan jaman ayah-ibunda saya dulu. Gaya mendidik orang jaman dulu berbeda dengan gaya yang sekarang.

Orang jaman dulu khususnya karakter ayah yang kaku, tidak dekat dengan anak-anaknya, jarang tersenyum, apalagi berganda dengan mereka.

Namun bukan berarti orang tua tidak sayang kepada anaknya, mereka sangat sayang kepada anak-anak nya, hanya saja mereka tidak pandai menunjukkan semangat verbal.

Ada kesan seolah menunjukkan ekspresi kasih sayang secara terbuka seperti itu dapat menurunkan wibawa seorang ayah.

Menurut Wendi Zarman (2012), dalam bukunya "Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah Itu Mudah dan Lebih Efektif," Rasulullah tidak menganjurkan cara mendidik anak seperti yang disebutkan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun