Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kendati Membelot, Petinggi Partai Aceh Tetap Dukung Mantan Ketua DPRA Pimpin Perindo

26 Juli 2021   20:34 Diperbarui: 26 Juli 2021   21:17 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Partai Aceh. Foto: Kompas.com

Dinamika politik lokal di Aceh bergerak kearah yang lebih inklusif. Jika sebelumnya banyak kader Partai Aceh yang menyeberang ke Partai Gerindra. Kini lagi-lagi partai besutan Muzakir Manaf itu kehilangan kadernya Tgk Muharuddin yang diisukan telah bergabung bersama partai Perindo.

Seperti diketahui, Tgk Muhar (panggilan akrab) merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh Partai Aceh. Sosok itu pula pernah memimpin parlemen tingkat lokal yakni Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) semasa Doktor Zaini Abdullah sebagai gubernur.

Kepindahan Tgk Muhar pun menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat Aceh. Tidak sedikit yang menganggap Muharuddin telah membelot dari garis perjuangan Partai Aceh yang telah membesarkan namanya. Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi yang menilai jika dia telah menjadi 'pengkhianat."

Dari media lokal diberitakan, Muharuddin saat ini tidak lagi dianggap sebagai kader Partai Aceh. Sejak dirinya memutuskan untuk menerima jabatan Ketua DPW Perindo Aceh, maka sejak itu pula petinggi Partai Aceh telah memecat Muharuddin.

Namun sebelumnya Muharuddin mengaku telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf atau mualem dan Sekjen Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak untuk menjadi Ketua DPW Perindo Aceh.

Ntah siapa yang benar, namun penjelasan Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri membuat terang benderang masalah ini. Berdasarkan hasil rapat pimpinan Partai Aceh yang digelar pada Minggu, 25 Juli 2021 diputuskan bahwa Muharuddin resmi dikeluarkan dari kepengurusan Partai Aceh alias dipecat.

Partai Aceh juga mengatakan Muharuddin tidak lagi berhak mengatasnamakan sikapnya dan pendapatnya pada parlok berlambang bulan bintang tersebut.

Lebih lanjut kata jubir Nurzahri, sebagai partai modern dan terbuka, pihaknya sangat mendukung sikap Muharuddin untuk membangun karir politiknya di kancah nasional. Meskipun strategi yang dibangun belum terlihat seperti apa.

Katanya lagi, perbedaan jalan dalam berpolitik merupakan hal biasa. Bagi Partai Aceh tidak keberatan sedikit pun terkait sikap politik yang diambil oleh mantan Ketua DPRA itu. Bahkan Muzakir Manaf (Ketum PA) dan Begitu juga Kamaruddin Abu Bakar (Sekjen) berharap agar kesuksesan selalu menyertai Tgk Muharuddin.

Sikap dewasa dan bijaksana yang ditampilkan oleh petinggi partai Aceh dalam menyikapi keluarnya Muhar menunjukkan kematangan berpolitik yang semakin baik. Walaupun Muzakir Manaf dan hampir semua pengurus Partai Aceh berlatar belakang mantan kombatan.

Sebagai prajurit atau tentara dilapangan tentu saja memiliki sikap keras kepala dan tegas. Melawan perintah komando berarti menjadi musuh. Namun sikap mantan panglima GAM justru begitu terbuka dan suportif.

Partai Aceh memberikan pilihan yang terbaik bagi setiap personel untuk berkembang dalam karir politik. Mereka sangat menghargai siapa saja yang ingin maju dan berkembang dengan jalurnya masing-masing.

Kedepan Partai Aceh akan terus mendidik dan mencetak kader-kader terbaik yang nantinya akan berguna bagi pembangunan Aceh secara khusus dan nasional secara umum. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun