Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tidak Ada Covid di Aceh, Ini Kata WHO

26 Juli 2021   13:14 Diperbarui: 26 Juli 2021   22:46 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingar bingar Covid-19 di Aceh sudah berlangsung sejak Februari 2020 lalu. Artinya sudah berjalan 1 tahun lebih masyarakat Aceh mendapatkan bermacam informasi tentang wabah virus Wuhan tersebut.

Namun yang menarik untuk diperhatikan yaitu tentang sikap masyarakat Aceh terhadap covid. Meski tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk antisipasi penularan namun tidak sedikit masyarakat yang meragukannya.

Padahal banyak informasi, data, dan fakta yang berseliweran sebagai alat untuk membangun kesadaran masyarakat agar ektra hati-hati terhadap bahaya virus Corona itu. Tetapi nyatanya keyakinan masyarakat tidak banyak berubah. Mereka mengatakan Covid-19 tidak ada.

Persepsi masyarakat tentu dapat dibantah secara mudah dengan konfirmasi temuan-temuan kasus dan secara ilmiah. Pendapat para pakar dalam hal ini dokter menjadi rujukan utama sebagai klaim mewabahnya Covid-19 di Aceh dan itu sudah fix.

Aceh, terutama di ibu kota provinsi yakni kota Banda Aceh termasuk dalam daftar daerah zona merah di luar Jawa-Bali yang sekarang ini diberlakukan PPKM pengetatan. Tentu ini adalah satu bukti bahwa di Aceh juga ada covid.

Tetapi, di sisi lainnya persepsi di atas dapat pula menjadi semacam kekuatan mental untuk mengahadapi rasa takut berlebihan terhadap Coronavirus Disease 19 itu. Sebab ada yang berpendapat Covid-19 bisa terkena/menyerang bila pikiran seseorang meyakini dirinya bakal terkena.

Hal itu juga dapat dibuktikan secara ilmiah, bahwa aspek psikologis seseorang sangat mempengaruhi penularan wabah Covid-19, bahkan termasuk penyakit-penyakit yang lain.

Penulis ingin mengatakan, kekuatan pikiran sangat penting dioptimalkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imun) dalam melawan Coronavirus. Maka sangat tepat bila masyarakat Aceh menanamkan dalam pikirannya "tidak ada Corona di Aceh."

Bagi mereka yang tidak mengerti tentang ini tentu akan menganggap bahwa masyarakat Aceh bodoh atau ngeyel pada fenomena Covid-19. Bagaimana mungkin dikatakan tidak ada covid sementara korban yang meninggal sudah mencapai ratusan orang.

Sebab itu perlu diluruskan, bukan tidak ada Coronavirus tetapi tingkat penyebaran nya yang rendah atau tidak setinggi seperti kota Jakarta, Jawa Barat, Bogor, Jawa Tengah, dan Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun