Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Darah Aceh, Bukan Indonesia?

28 November 2019   08:02 Diperbarui: 28 November 2019   08:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzy Storia masih memiliki darah keturunan Aceh dari sang ibu. Enzy Storia memang lebih dikenal sebagai artis blasteran karena ayahnya yang berasal dari Polandia. (matamata.com)

Heran, media Indonesia sedang jualan pernyataan Agnes Monica atau lebih top disebut dengan panggilan Agnes Mo yang mengaku jika dirinya tidak berdarah Indonesia. Sontak jadi ramai dan trending di sosial media. Prokon pun bermunculan. Memangnya kenapa bila si Agnes Monica bukan darah Indonesia? Apakah dia pejuang kemerdekaan? Pendiri negara ini? Apakah Indonesia akan bubar tanpa Agnes Mo?

Ada-ada saja! Memang inilah penyakit kronis orang Indonesia. Mengaku dirinya nasionalis tapi tidak bisa menjelaskan tentang Indonesia. Katanya Indonesia namun tidak tahu bangsanya apa. Anda tahu siapa Indonesia?

Lha jika itu saja tidak paham, maka mengapa Anda alergi dengan sikap Agnes Mo yang tidak berdarah Indonesia itu? Mengapa saudara marah dan komplain? Si Agnes Monica berkata benar, dia memang bukan berdarah Indonesia. Bahkan saya pun bukan berdarah Indonesia. Saya bangsa Aceh dan berdarah Aceh. Aceh tidak sama dengan dengan Indonesia. Benar bukan?

So, santai saja bro menanggapi ocehan Agnes Mo. Lagi pula apa sih kontribusi dia untuk negara dan bangsa ini? Selain karena dia sebagai aktris, penyanyi, dan pekerja seni yang suka buka aurat dan pamer buah dada. Tidak berguna sedikitpun buat moral bangsa ini. Karenanya kita tidak perlu luka dan kecewa bila kemudian secara jujur dia mengaku bukan berdarah Indonesia. Dan memang kalau kita lihat pada penampilannya yang seronok itu, tidak mencerminkan Indonesia. Wajarkan?

Bagi saya orang seperti Agnes Mo masih banyak di negeri ini. Jika toh kehilangan dia, masih mudah untuk dicarikan yang baru. Tapi saya berharap tidak ada lagi orang yang seperti dia di negara ini. Buat apa coba? Bila hanya untuk merusak moral generasi muda dan tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mestinya dia bisa belajar dengan Aceh.

Aceh, adalah bangsa yang telah memerdekakan negara ini. Negara yang kini dipanggil Indonesia. Pada zaman itu Aceh adalah para pejuang berdarah para aulia. Darah yang mengalir dari tulang sum sum nya para ulama dan penganut Islam yang taat. Bukan darah para pelacur. Apalagi darah para pengkhianat.

Pun begitu Aceh secara ikhlas membantu saudara-saudara untuk terbebas dari hinaan dan perilaku tidak perikemanusiaan para penjajah. Sehingga negara ini terbentuk dan merdeka. Walaupun kemudian darah para penipu dan pendusta mencoba menolak darah Aceh telah berjasa. Betapa sakitnya Aceh. Namun begitu darah Aceh tetap mengaku berdarah Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah yang ada bangsa Aceh terbentuk dari unsur suku-suku Champa, Melayu, dan Minang (deutro Melayu) yang datang belakangan turut membentuk penduduk pribumi Aceh. Bangsa asing, terutama bangsa India selatan, serta sebagian kecil bangsa Arab, Persia, Turki, dan Portugis juga adalah komponen pembentuk suku Aceh.

Sampai disini jelas ya? Bahwa tidak ada yang bernama darah Indonesia. Tapi Anda juga harus tahu, Aceh sejauh ini masih setia dengan saudaranya bernama Indonesia bahkan ikut menjaga negara dan bangsa ini dari gangguan terutama yang ingin menjadikan negara ini sebagai negara komunis atau atheis.

Kesimpulannya, biarkan saja Agnes Mo berkata dirinya bukan darah Indonesia. Ya karena memang tidak ada darah Indonesia. Tapi alangkah lebih baik bila Agnes belajar dengan Aceh. Walaupun sudah memberikan darahnya untuk Indonesia, lalu dibalas dengan peluru. Namun Aceh tidak berkata tidak berdarah Indonesia. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun