Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahukah Anda Siapakah Orang yang Bangkrut Menurut Rasulullah?

19 Mei 2019   06:37 Diperbarui: 30 Juni 2021   15:14 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Siapakah Orang yang Bangkrut Menurut Rasulullah (unsplash/ali-arif-soydas)

Ada sebuah peribahasa yang selama ini sudah masyhur kita dengar dari orang-orang sekitar kita. Peribahasa tersebut bunyinya seperti ini, "siapa yang menanam maka dialah yang memanen", atau ada juga "siapa yang menabur dialah yang menuai."

Peribahasa itu tentu sarat dengan makna, ia memberikan sebuah pandangan bijak tentang sebab akibat. Bila dikaitkan dengan kehidupan dunia, maka saat kita menanam sesuatu namun justru orang lain yang memetik hasilnya, orang lainlah yang menikmati panen.

Bila kita menanam perbuatan baik baik dan seyogyanya kita memetik hasil yang baik pula. Tetapi sayangnya kebaikan-kebaikan itu tidak dapat dinikmati oleh dirinya.

Tentu saja hal itu sangat menyedihkan, bagaimana tidak? Setelah kita bersusah payah mengusahakan dan melakukan sebuah ikhtiar namun begitu hasil yang diperoleh justru tidak untuk kita nikmati sendiri.

Itu baru persoalan di dunia. Bagaimana pula bila hal itu adalah tentang akhirat? Tentu hal hal itu juga merupakan sebuah kesedihan yang luar biasa. Sebuah kemalangan yang tiada tara. Artinya kita yang melakukan begitu banyak amal kebaikan namun seluruh amal itu harus kita berikan kepada orang lain akibat kesalahan kita sendiri.

Dalam sebuah hadis Rasulullah menyebutkan nanti dihari kiamat akan ada orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa amal yang begitu banyak namun justru ia termasuk orang-orang yang merugi, bahkan Rasullullah menyebutnya merugi. Nah mengapa dan siapakah mereka yang dimaksudkan oleh Rasullullah?

Dikisahkan, Rasulullah Saw pernah berdiskusi dengan para sahabatnya tentang definisi orang yang merugi. "Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?" tanya Rasulullah.

Para sahabat berpendapat, orang bangkrut adalah mereka yang tidak mempunyai dirham maupun dinar.

Ada juga yang berpendapat mereka yang rugi dalam perdagangan. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka yang datang pada Hari Kiamat dengan banyak pahala shalat, puasa, zakat, dan haji.

Tapi di sisi lain, ia juga mencaci orang, menyakiti orang, memakan harta orang (secara bathil), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Ia kemudian diadili dengan cara membagi-bagikan pahalanya kepada orang yang pernah dizaliminya.

Ketika telah habis pahalanya, sementara masih ada yang menuntutnya maka dosa orang yang menuntutnya diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke dalam neraka." (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun