Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan sebagai Bulan Pendidikan dan Pengajaran

11 Mei 2019   00:00 Diperbarui: 11 Mei 2019   00:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Berangkat dari keresahan berbagai situasi dan kondisi bangsa saat ini. Ditengah begitu banyak masalah serta kejahatan, baik kejahatan yang dilakukan oleh pribadi/individu, kejahatan sosial atau pun kejahatan kolektif, sampai kejahatan politik.

Laporan terakhir jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia sudah mencapai 469 orang berdasarkan data yang dirilis oleh detiknews hari ini (Jumat, 10/05/2019). Jumlah tersebut bukanlah sedikit, itu angka yang sangat luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Demikian dikatakan oleh Drs. Tgk Baharuddin. AR. M.Si ketika memberikan tausiyah di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar tadi malam (Jumat, 10/05/2019) disela pelaksanaan shalat tarawih dan witir.

Baharuddin menambahkan keresahan masyarakat saat ini melihat kejahatan politik yang dilakukan dengan berbagai cara oleh orang-orang yang mengaku dirinya bertuhan. Padahal jika mereka benar-benar memiliki tuhan, maka kecurangan-kecurangan yang dilakukan secara terbuka dan sengaja tidak mungkin berani dilakukan.

Oleh karena itu menurut Tgk Baharuddin patut dipertanyakan pengakuan mereka bahwa memiliki tuhan.

Keprihatinan lainnya yang juga sangat meresahkan kita semua saat ini adalah maraknya kejahatan narkoba, sabu-sabu beredar di mana-mana. Bahkan masalah narkoba ini sudah tidak lagi mengenal ruang dan waktu. Barang haram tersebut telah menelan korban dari berbagai level.

Yang lebih sadis dan tragis lagi sekarang bila kita nonton televisi atau pun membaca berita-berita, kasus pembunuhan manusia sudah melewati batas, bagaimana teganya tubuh manusia dipotong (mutilasi) kemudian dibuang begitu saja. Kejahatan seperti ini sudah melampaui sifat binatang.

Atas keresahan-keresahan tersebut kemudian hadirlah bulan ramadan. Mungkin inilah solusi atau jalan keluar bagi manusia untuk kembali menemukan fitrahnya yang asli sebagai manusia. Itulah sebetulnya diturunkan bulan ramadhan oleh Allah Swt yaitu mengembalikan manusia kepada fitrah asalnya.

Apakah fitrah asli manusia? Lalu Tgk Baharuddin pun menjelaskan apa yang ia maksud. Menurut dirinya minimal ada dua fitrah aslinya manusia. Pertama; manusia itu adalah hamba. Hamba artinya makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. Sehingga dengan fitrah ini, maka manusia harus menyadari bahwa dirinya bukanlah tuhan.

Dalam sejarah perjalanan manusia, pernah ada hamba yang mengaku dirinya sebagai tuhan seperti halnya Fir'aun pada zaman Nabi Musa As. Bahkan dia memaksa seluruh rakyat di bawah kerajaannya itu untuk mengakui dirinya sebagai tuhan paling yang tinggi. Nah jika hal ini dilakukan oleh manusia (hamba) manapun maka berarti dia sudah berhadapan dengan Allah Swt.

Maka apa yang terjadi? Ketika itu Allah memerintahkan Nabi Musa dan saudaranya Harun untuk mendatangi Fir'aun dan menyampaikan bahwa dirinya telah melewati batas sebagai hamba, makhluk ciptaan. Fir'aun bukanlah tuhan. Dan sejarah ini diabadikan dalam Al-Quran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun