Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelaku UMKM Butuh Modal Usaha

24 April 2019   06:19 Diperbarui: 24 April 2019   06:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjualan ikan asin milik Nuraini di kawasan Desa Ulee Jalan, Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe ramai dikunjungi pembeli yang suka dengan olahan ikan asin, teri, dan udang kering. Foto diambil Selasa (23/04/2019) | Dokumentasi pribadi

Sejumlah pelaku usaha pengolahan dan penjualan ikan asin di Kota Lhokseumawe Aceh mengaku sangat membutuhkan modal usaha untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.

Nuraini salah satu pelaku usaha UMKM yang sudah menggeluti usaha penjualan ikan asin dan jenis lainnya sejak tahun 80-an ingin mengembangkan usahanya namun modal yang ada sangat terbatas, karena itu ia mengaku butuh modal usaha.

Keinginan tersebut ia sampaikan ketika kami mengunjungi tempat usahanya kemarin (Selasa  23/04/2019) dalam rangka suvei penggunaan garam oleh UMKM atau industri skala rumah tangga.

Nuraini mengisahkan jika selama ini ia merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lhokseumawe. Bahkan menurutnya belum pernah sekalipun ada orang dinas yang datang mengunjungi usahanya.

"Belum pernah orang dinas datang ketempat saya, apalagi mau memberi bantuan. Ini usaha yang sudah turun temurun dari orang tua kami, bahkan saya kerjasama dengan ayah saya untuk menjalankan usaha ini," kata Nuraini atau akrab dipanggil kak Eli.

Dengan menggunakan garam yodium hasil pengolahan ikan atau produk memiliki kualitas tersendiri | Dokumentasi pribadi
Dengan menggunakan garam yodium hasil pengolahan ikan atau produk memiliki kualitas tersendiri | Dokumentasi pribadi
Wanita pengusaha tersebut berpendapat jika pemerintah tidak peduli dengan usaha-usaha kecil atau yang skala UMKM. Buktinya dilingkungan ia berusaha tidak ada pembinaan, pelatihan, dan bantuan modal usaha. Termasuk sejumlah pelaku usaha lain yang sama dengannya.

"Kami sangat berharap agar pemerintah dapat membantu kami diberikan modal usaha untuk membeli ikan segar sebagai bahan baku untuk mengolah menjadi ikan asin, ikan peda, teri rebus, teri asin. Sehingga usaha bisa lebih besar". Ujar Nuraini yang diamini oleh rekan-rekan sesama pengolah ikan lainnya.

Usaha yang terletak di kawasan Gampong Ulee Jalan Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe itu termasuk sentra pengolahan ikan asin. Disini terdapat 5 pelaku usaha, sementara di Desa Ujung Blang, Desa Hagu terdapat hampir 30-an ibu-ibu pengolah hasil perikanan.

Dalam menjalankan usahanya tersebut Nuraini dibantu oleh 3 orang karyawan yang direkrut dari tetangga dekat. Mereka biasanya digaji borongan. Jika lagi banyak pekerjaan maka pendapatan yang diterima lebih besar, rata-rata bisa sampai 100 ribu rupiah per hari.

Saat ini jangkauan pemasaran memang masih tingkat lokal. Bahkan untuk kebutuhan disini, di daerah Lhokseumawe saja masih kurang apalagi jika saat musim angin atau cuaca buruk, pasokan ikan dari sangat kurang. Ketika itulah bahan baku sulit diperoleh jika modal kerja sedikit.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun