Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggapai Ridha Tuhan Melalui Kesabaran

19 April 2019   14:31 Diperbarui: 19 April 2019   14:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengembangandiri.com

Tidak ada kehidupan yang mulus-mulus saja seperti jalan tol yang katanya bebas hambatan. Kehidupan siapapun pasti mengalami bermacam-macam kendala. Karena itu kemudian setiap orang harus melakukan beragam upaya untuk menyelesaikan seluruh kendala dan hambatan yang datang menimpanya.

Kata orang bijak, "hidup itu seperti roda, dia akan berputar pada porosnya, itulah kenapa akan ada yang diatas dan ada yang dibawah, kadang kita berada di atas juga di lain waktu berada dibawah. Hal itu selalu silih berganti."

Tuhan pun menggambarkan kehidupan ini laksana siang dan malam. Mereka akan silih berganti menggantikan siang dan maupun malam sebagaimana poros bumi itu berputar. Siang dan malam adalah perumpamaan dinamika hidup seseorang.

Kita tidak dapat menolak malam atau siang, kita juga tidak mampu menolak penderitaan mana kala ia datang sebagaimana siang memasuki malam. Begitu pula kita tidak mampu menahan kebahagiaan ketika ia pun ingin kembali pada porosnya. Begitulah tamsilan.

Sebagaimana firman Allah Swt "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya", (Quran, Surat Al-Anbiya, 33).

Dalam usia bumi dan alam semesta sepanjang zaman, sampai saat ini belum terjadi sedikitpun kesalahan pada sistem edar matahari dan bulan. Kedua benda itu berjalan pada sumbu mereka dengan penuh ketaatan kepada sang Penciptanya. Terbit dan berjalan pada waktu yang tidak meleset. Bahkan sampai orang mengatakan "tepatilah janji seperti janjinya matahari terbit."

Begitulah kehidupan, jika kita mau menjalaninya dengan penuh ketundukan, ketaatan, dan kepasrahan kita kepada Tuhan, maka akan terbentuk sebuah perilaku amanah, siap menepati janji, dan tidak mengambil hak yang bukan hak kita.

Kita baru saja melalui sebuah peristiwa besar dalam sistim demokrasi. Rakyat Indonesia telah memberikan hak pilihnya serta menyalurkan hak pilih Itu kepada orang-orang maupun partai yang mereka percayai dapat menepati janji, amanah, dan tidak berprilaku koruptif.

Ini adalah hajatan nasional yang diharapkan lahir pejabat-pejabat negara yang bersih, terbuka, adil, dan makmur. Meskipun tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah sistem demokrasi yang ada sekarang merupakan mekanisme paling andal melahirkan pemimpin rakyat. Namun itulah sebuah konsensus yang telah kita sepakati bersama sebagai sebuah alternatif.

Sehingga dalam perjalanannya, hari-hari setelah pencoblosan berbagai persoalan yang lebih kompleks bermunculan. Ada masalah yang disebabkan oleh human error dan abuse of power, ada juga sebab munculnya masalah karena manajemen yang buruk, serta masalah yang timbul akibat kurang memiliki sifat atau perilaku tidak amanah itu tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun