Tidak dapat dihindari bahwa dalam jangka panjang arah kompetisi dunia menuju penguasaan teknologi dan energi. Negara yang memiliki sumber daya manusia unggul serta dibarengi dengan teknologi maka besar kemungkinan akan tetap survive.
Sementara negara yang kalah bersaing dalam kualitas sumber daya manusia cenderung akan dikuasai oleh negara kuat (super power). Sebab itulah agar akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi lebih mudah, setidaknya dengan menguasai bahasa Inggris.
Guna mengantisipasi penurunan daya saing SDM Indonesia  minimal pada tingkat negara-negara ASEAN, pemerintah harus segera membenahi sistem pendidikan melalui kurikulum dari tingkat SD hingga SMA agar pendidikan bahasa Inggris menjadi pelajaran yang diminati oleh murid atau siswa.Â
Meskipun saat ini pelajaran bahasa Inggris telah dihapus dari kurikulum SD namun setidaknya ada satu sesi yang disediakan secara khusus tentang peminatan bahasa Inggris.
Kendala utama dalam pengajaran bahasa Inggris menurut sejumlah guru bidang studi bahasa Inggris di Kota Banda Aceh adalah para siswa tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup untuk berbicara bahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari terutama di sekolah.
Mereka pada umumnya takut berbicara dalam bahasa Inggris karena merasa masih salah. Hal itulah yang menyebabkan siswa tidak menyukai bahasa asing tersebut apalagi jika ada teman yang siap menertawai.
Oleh karena itu kunci utama proses pembelajaran bahasa Inggris di sekolah selain faktor kurikulum adalah variabel guru dan metode pembelajaran yang diterapkannya.
Dari banyak hasil penelitian yang telah dilakukan oleh guru dan para akademisi ditemukan bahwa penerapan metode pembelajaran yang tepat ternyata mampu meningkatkan daya serap dan pemahaman yang signifikan pada siswa SMP dan SMA. Lalu mengapa tidak dicoba?
Dengan perkembangan teknologi internet dewasa ini para guru dan pengajar bahasa Inggris dapat memadukan model belajar kreatif berbasis multimedia dan secara daring (online).
Melalui pendekatan tersebut akan tercipta rasa suka dikalangan pelajar untuk belajar bahasa Inggris sampai mereka menguasainya.
Metode ini banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan informal seperti bimbel, lembaga kursus atau les, dan sekarang ini mulai berkembang pula metode belajar bahasa Inggris berbasis komunitas.