Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelajaran Berharga dari Sosok Nelson Mandela untuk Bangsa Indonesia

29 September 2018   20:20 Diperbarui: 30 September 2018   00:36 2732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918 dan wafat pada tanggal 05 Desember 2013. Nelson mandela lahir di Rolihlahla Mandela yang merupakan desa kecil bernama Mvezo, di tepi sungai Mbashe di transkei Afrika Selatan.

Ayah Nelson Mandela merupakan kepala suku setempat selama beberapa tahun, tapi beliau kehilangan kekayaannya di karenakan pertentangannya terhadap pemerintahan kolonial.

Ketika itu Nelson Mandela masih bayi dan setelah ayahnya di berhentikan karena tuduhan korupsi terpaksa mereka pindah ke Qunu, sebuah desa kecil di utara Mvezo untuk menuju kesana tidak ada jalan yang luas, hanya jalan setapak yang di kelilingi rumput-rumput yang tinggi. Keluarganya tinggal di sebuah gubuk disana.

Atas saran salah satu teman ayahnya Rolihlahla di baptis di Gereja Methodist. Karena sekolahnya terbiasa memberi nama Inggris untuk setiap murid, Rolihlahla pun akhirnya mendapatkan nama Nelson sebagai nama depan, disanalah nama Nelson muncul.

Mandela melanjutkan bersekolah dan menjadi yang pertama di keluarganya yang bersekolah. Ketika Mandela berusia 9 tahun ayahnya meninggal dunia karena penyakit yang tidak diketahui dan menurut Mandela itu penyakit paru-paru, saat itu Mandela sangat terpukul dan menyebabkan hidupnya berubah secara drastis.

Lalu dia di adopsi oleh kepala suku Jongintaba Dalindyebo sebagai balas budi karena ayahnya telah membantu dirinya bangkit di dalam sukunya.

Nelson pun akhirnya di ajak untuk tinggal di istana milik Jongintaba Dalindyebo bersama kedua anak kandungnya Justice dan Nomafu dan mendapatkan pendidikan di sekolah Next To The Palace untuk belajar bahasa inggris, sejarah, geografi, xhosa dan juga sejarah politik Afrika Selatan.

Selama itulah Mandela mengembangkan minatnya terhadap sejarah Afrika, dia belajar bagaimana orang Afrika dalam kesengsaraan dan jauh dari kata damai saat kedatangan orang berkulit putih.

Pada usia 16 tahun, Mandela, Justice dan teman-teman lainnya berangkat menuju ke Tyhalarha untuk menjalani ritual sunat secara simbolis menandakan kedewasaan.

Dalam tradisi di Afrika seorang pria yang tidak disunat tidak dapat mewarisi kekayaan ayahnya, menikah dan memimpin upacara adat suku. Setelah ritual Mandela di beri nama "DALIBUNGA".

Dibawah kekuasaan Bupati Jongintaba, Mandela dipersiapkan untuk menjadi anggota dewan penasehat untuk keluarga Raja Thembu, Mandela mengenyam pendidikan menengah di Clarkebury Boarding Institute di Engcobo, Institute terbesar berkulit hitam di Thembuland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun