Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Hijrah bagi Fitrah Manusia, Selamat Tahun Baru Hijriyah 1440

10 September 2018   12:04 Diperbarui: 10 September 2018   12:38 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aceh.tribunnews.com

Maka pada momentum 1 Hijriyah 1440, marilah kita kembali kepada fitrah kita sebagai manusia. Mahkluk istimewa yang sengaja diciptakan oleh Allah Swt untuk menjadi pemimpin dimuka bumi. 

Kita diamanahkan oleh pemilik alam semesta untuk menjaga, merawat, dan memakmurkan bumi ini. Jangan rusak alam ini dengan perilaku buruk kita. Bimbinglah hawa nafsu agar dia memahami ayat-ayat Allah, mengakui kekuasaan Nya,  dan tidak berbuat mungkar atas perintah Nya.

Sebagaimana makna dari hijrah itu sendiri adalah kembali, maka kembalilah ke asal penciptaan kita. Manusia terlahir dalam keadaan suci, bersih dan tanpa dosa. Seorang bayi tidak pernah memiliki dendam dan rasa benci kepada siapapun saat ia dilahirkan, seorang anak yang dilahirkan tidak pernah memiliki harta yang banyak, tidak memiliki gelar, tidak memiliki apa-apa. 

Namun ketika kita sudah dewasa mengapa muncul rasa benci kepada orang lain? Mengapa ada dendam? Mengapa kemudian hidup menjadi penuh dengan noda dan dosa? Jawabannya, sekali lagi hawa nafsulah penyebabnya.

Lalu bagaimana agar hawa nafsu dapat dikendalikan? Ada beberapa hal yang mungkin perlu diketahui agar kita mampu menguasai dan mengendalikan hawa nafsu diri kita sendiri.

Pertama; sadarilah bahwa kita merupakan manusia, makhluk Allah yang berbeda dengan makhluk lain. Manusia sangat istimewa dihadapan Allah Swt. Oleh karena itu, maka jangan rendahkan diri kita dengan menentang perintah Allah Swt. Terimalah dengan ikhlas bahwa kita diciptakan sebagai "wakil" Tuhan dimuka bumi. Banyak tugas yang diemban oleh manusia dan semua itu suatu saat akan dimintai pertanggungjwaban.

Kedua; didiklah hawa nafsu dengan kebaikan. Perlu dicatat, dalam proses penciptaan hawa nafsu oleh Allah Swt mengalami beberapa peristiwa. Yang peristiwa tersebut pada ujungnya adalah bahwa hawa nafsu sangat sulit tunduk kepada perintah penciptnya yakni Allah Swt. Sampai-sampai Allah kekang nafsu ini dengan membiarkan ia kelaparan hingga batas tertentu, baru kemudian ia tunduk kepada perintah Allah Swt.

Artinya apa? Bahwa begitulah karakteristik hawa nafsu sudah sejak awal penciptaannya. Ia sangat sulit untuk ditundukkan. Hawa nafsu bahkan berani menentang Allah Swt sekalipun. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa hawa nafsu itu hanya bisa ditundukkan dengan membiarkannya lapar, sebab itu perintah berpuasa adalah kaitannya dengan upaya menundukkan hawa nafsu tersebut.

Kalau begitu apakah hawa nafsu ini harus dihilangkan dari manusia? Tentu tidak, justru hawa nafsu itu merupakan bagian dari fitrah penciptaan manusia. Bahkan hawa nafsu itu sendiri merupakan potensi. 

Jikalau potensi itu dapat digunakan dan diarahkan dengan baik, maka akan menjadi sebagai sebuah kekuatan, menjadi energi untuk mencapai sesuatu yang baik. Misalnya keinginan kuat untuk bisa berhaji, berbuat baik, dan kemauan untuk mau belajar pada jenjang lebih tinggi lagi. Nah semua itu adalah dorongan hawa nafsu yang sudah terarah dengan baik.

Bahkan nanti di hari kebangkitan, justru Allah memanggil manusia dengan sebuah sebutan "ya aiyuhal muthmainnah... ". Panggilan tersebut digunakan untuk menunjukkan kelompok manusia yang memiliki hawa nafsu yang baik, beriman dan bertaqwa. Maka mereka mendapatkan julukan "wahai jiwa-jiwa yang tenang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun