Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revitalisasi Politeknik oleh Kemenristek Dikti, Suatu Langkah Tepat

21 Juli 2018   09:05 Diperbarui: 21 Juli 2018   10:25 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: japantimes.co.jp

Sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa kunci kemajuan sebuah bangsa atau negara sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang dijalankan negara tersebut. 

Sebut saja sebagai sebuah contoh negara Jerman misalnya, melalui sistem pendidikan yang mereka rancang mampu menciptakan sumber daya manusia unggul. 

Kini Jerman termasuk kedalam klasifikasi dua puluh negara maju di dunia. Negara yang terletak di bagian Eropa ini berhasil menciptakan berbagai produk canggih berteknologi tinggi. 

Negara sekuler ini memiliki banyak ilmuan dalam berbagai bidang, mulai dari ahli ekonomi, teknologi, sampai ahli pesawat terbang. Sehingga tidak mengherankan jika banyak para pencari ilmu ramai-ramai ingin bersekolah/belajar di Jerman. 

Begitu juga negara-negara maju lainnya di berbagai belahan dunia. Mereka semakin berkembang pesat karena mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan cara tersebut membuat negaranya dapat menciptakan banyak lapangan kerja dan mengalami pertumbuhan ekonomi. 

Tidak dapat dibantah bahwa peran pendidikan dalam melakukan perubahan di suatu negara sangat nyata. Dengan mendidik rakyatnya secara baik, maka negara akan memperoleh sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan negara.

Barangkali hukum itu berlaku secara umum, artinya negara manapun jika melakukan hal yang sama, maka akan mendapatkan hasil seperti yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa lain. Sebagaimana halnya Jerman, Amerika, Jepang, dan lain sebagainya.  

Jika Anda masih ingat, bagaimana bangsa Jepang hancur setelah bom nuklir dijatuhkan. Dan mereka mengaku kalah dari pasukan sekutu. Justru situasi tersebut mendorong mereka untuk menjadi bangsa yang pandai, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lalu sang Kaisar memerintahkan rakyatnya agar mencari ilmu dan memperkuat pendidikan. Maka terjadilah sebuah restorasi besar di Jepang. Intinya pendidikan merupakan pondasi perubahan.

Nah kembali ke Jerman, negara kecil tersebut sangat menekankan sistim pendidikan mereka berbasis vokasi, kejuruan, dan teknik. Semisal sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia. 

Dengan mendidik siswanya menguasai keterampilan, mereka berhasil menciptakan lulusan yang siap bekerja dan menciptakan sebuah produk. Sehingga mereka tidak menjadi pengangguran setelah lulus dari sekolah atau perguruan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun