Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang UMKM di Car Free Day

8 Juli 2018   10:37 Diperbarui: 8 Juli 2018   10:40 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah UMKM menggelar produknya sebagai ajang promosi dan penjualan di tempat CFD di Kota Banda Aceh, Minggu 8 Juli 2018. (Foto: dokumentasi pribadi)

Sejak tujuh lalu ketika kegiatan car free day dilakukan di Banda Aceh, antusias masyarakat memanfaatkan hari bebas kenderaan tersebut sangat tinggi. 

Pada masa kepemimpinan Walikota Aminullah Usman, kegiatan CFD telah memberikan manfaat bagi warga kota Banda Aceh. Bukan hanya untuk kegiatan olah raga, pertunjukan seni, tempat bersosialisasi namun juga sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM.

Berjejer UMKM menawarkan produknya. Bagi mereka ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk melakukan promosi. Apalagi mereka dapat menggelar lapak secara gratis selama CFD berlangsung. 

Salah seorang pelaku UMKM yang menjual produk khas cemilan Aceh, M. Akbar (25) mengatakan ia sangat bersyukur dengan adanya kegiatan CFD tersebut. Karena dengan ini ia bisa mempromosikan produk cemilannya. 

Akbar menambahkan sejak ia merintis usahanya dan menciptakan sebuah produk, selalu hadir di CFD untuk mencoba membuka peluang pasar dan memperkenalkan cemilan khas hasil kreasinya tersebut. 

Bersama dengan isterinya, Akbar saat ini mampu memproduksikan sebanyak 100 bungkus per hari. Cemilan keripik yang diberi nama Kripet tersebut kini sudah semakin dikenal oleh pasar. Sehingga jumlah produksi pun selalu terjadi peningkatan. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"sebenarnya ini adalah produk yang sudah sangat dekat dengan masyarakat Aceh keripik pisang selalu menjadi cemilan yang sangat renyah, apalagi jika dikonsumsi sangat cuaca dingin," kata Akbar. 

Ide produk ini sendiri menurut wirausaha muda ini ketika ia sering melihat disepanjang jalan di pantai utara timur banyak yang menjual keripik pisang, ubi, talas dll. Dari pengalaman itulah yang mengilhami Akbar menghasilkan keripik pisang yang ia ciptakan saat ini. 

Dengan omzet hampir 30 juta per bulan, membuat usaha ini semakin prospek dan menguntungkan. Modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak. Apalagi harga bahan baku masih mudah diperoleh. 

Pisang yang digunakan untuk mendapatkan Keripet berasal dari daerah Aceh Besar, harga perolehan setiap tandannya Rp8.000-10.000. Dalam satu tandan terdapat sebanyak 7-8 sisir pisang. Secara ekonomi harga pisang sebagai bahan baku tersebut sangat menguntungkan. 

Dengan pisang satu tandan tersebut, Akbar dapat mengolah menjadi produk Keripet sebanyak 40 bungkus, dengan berat bersih setiap kemasan 170 gram. Harga jual per unit produk Rp15.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun