Manusia yang baik adalah manusia yang dapat memberi manfaat bagi manusia lainnya. Begitu pula satu komunitas atau masyarakat akan bermanfaat jika masyarakat tersebut bisa memberikan manfaat bagi anggota masyarakat lainnya. Begitu nasehat bijak berkata.Â
Nasehat itulah yang mendorong Panitia Penyelenggara Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kemukiman Peudaya Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, Aceh memberikan santunan dan biaya pendidikan bagi 99 anak yatim yang tersebar dalam desa wilayah Kemukiman Peudaya dan diluar Peudaya, Sabtu (9/6).Â
Kegiatan penyantunan anak yatim yang dilakukan oleh PHBI Peudaya sudah berlangsung sejak lama, ini merupakan program tetap tahunan yang mulai dilakukan sejak tahun 1978, sudah cukup lama bahkan bisa dikatakan PHBI Peudaya satu-satunya yang masih eksis sampai saat ini.Â
Pada awal-awal kegiatan ini dilakukan tahun 1978 PHBI Peudaya menyebut program ini dengan sebutan "Pemberian Dana Bantuan Untuk Anak Yatim dan Masyarakat Kurang Mampu dalam Wilayah Kemukiman Peudaya."Â
Sesuai dengan namanya, program tersebut merupakan kegiatan membantu anak yatim dan masyarakat kurang mampu secara ekonomi untuk diberdayakan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian masyarakat Peudaya terhadap saudara-saudaranya yang nasibnya kurang beruntung.
Sehingga untuk lebih menajamkan kegiatan ini. Masyarakat Peudaya pun mengubah nama program menjadi "Pemberian Santunan dan Biaya Pendidikan Anak Yatim Kemukiman Peudaya." Dengan nomenklatur baru tersebut diharapkan kegiatan ini menjadi lebih fokus dan terarah.Â
Untuk menjalankan misi ini para tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda Peudaya bersatu padu dan saling bekerjama dalam mensukseskan program mulia tersebut. Bahkan dukungan bukan hanya datang dari warga yang berdomisili di Peudaya namun juga dari masyarakat Peudaya di perantauan pun sangat antusias dalam menyalurkan bantuannya.Â
Tahun 2018 PHBI Peudaya berhasil menyantuni sebanyak 99 orang anak yatim yang terdiri dari 44 orang yang berdomisili di Kemukiman Peudaya dan 45 orang berdomisili diluar Kemukiman Peudaya namun masih berstatus bagian dari masyarakat (keturunan) warga Peudaya.Â
Meskipun dari jumlah dana santunan yang diberikan tidak begitu besar, akan tetapi menurut pendapat sebagian besar keluarga yatim jumlah tersebut sudah sangat berarti bagi mereka untuk menutupi sebagian kebutuhan biaya pendidikan dan kebutuhan membeli pakaian baru lebaran bagi anak-anak yatim.Â
Ketua Bidang Kepemudaan PHBI Kemukiman Peudaya, Maulana Marwan, ST kepada Kompasiana mengatakan sumber dana santunan dan biaya pendidikan anak yatim tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Panitia berhasil mengumpulkan sebanyak Rp108.000.000,- dana dari masyarakat donatur yang dengan suka rela dan ikhlas membantu meringankan sebagian beban anak-anak yatim tersebut.Â