Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Kemiskinan yang Memilukan Hati Kita

17 Juni 2018   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2018   20:50 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubuk Salah Seorang Warga Desa Buloh Peudaya Kacamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie yang Kurang Mendapatkan Perhatian Pemerintah, Foto diambil Minggu (17/6): Dokpri

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya tinggal di gubuk seperti dalam gambar diatas? Lalu apa kira-kira yang dirasakan oleh mereka yang hanya bisa tinggal di gubuk seperti itu? 

Pertanyaan tersebut diatas patut untuk direnungkan oleh siapa saja, dan mencari jawabannya terutama bagi diri sendiri dan jika bisa untuk berusaha mencari solusi bagi mereka yang saat ini masih hidup dibawah garis kemiskinan. 

Secara naluri, tidak ada seorang pun menginginkan hidup dengan kondisi miskin dan susah. Semua orang pasti mengharapkan hidup secara mapan dan serba bercukupan. Namun bagaimana bila kemiskinan itu telah menjerat kita? 

Ada dua cara yang bisa dilakukan agar bisa keluar dari kemiskinan; pertama, cobalah sadari bahwa kemiskinan itu bukanlah hukuman atau kutukan dari Tuhan, bahkan kemiskinan atau pun kekayaan merupakan ujian bagi seseorang.

Orang miskin diuji dengan kesabaran mereka untuk menerima segala kondisi terburuk sekalipun agar tidak menjadi pengemis atau merendahkan harga dirinya di depan orang lain. 

Kesabaran dalam kemiskinan memang sesuatu yang sangat berat. Tidak mudah bagi mereka mempertahankan hidup ditengah-tengah kesulitan ekonomi. Apalagi dengan pola hidup masyarakat yang cenderung semakin individualis. Tidak ada lagi saling tolong menolong. 

Namun jika seseorang mampu dan sabar dalam kemiskinannya, tidak menjual akidahnya, menjaga kehormatannya serta tidak terjerumus dalam kemaksiatan dan tetap berprasangka baik kepada Tuhannya, maka balasan bagi dirinya adalah surga. Bahkan pada hari akhirat nanti, kelompok pertama yang masuk surga adalah kelompok kaum miskin.

Akan tetapi, Islam tidak menginginkan ummatnya menjadi miskin, islam sangat menentang kemiskinan karena kondisi tersebut dapat memperlemah iman seseorang dan rentan terhadap perbuatan negatif. Kemiskinan dekat dengan kekufuran. 

Sudah banyak bukti yang terdapat disekeliling kita, karena kemiskinan, seseorang terlibat perampokan, pencurian, penipuan dan prostitusi. Bahkan ada yang lebih sadis lagi, mampu melakukan pembunuhan. Semua tindakan atau perbuatan kriminal tersebut seringkali dipicu oleh kemiskinan. 

Oleh sebab itulah pemerintah berusaha untuk memberantas kemiskinan. Karena terdapat hubungan yang erat antara kemiskinan dengan tingkat kriminalitas dan gangguan sosial lainnya di suatu negara. 

Tampak Belakang Gubuk Salah Seorang Warga Desa Buloh Peudaya Kabupaten Pidie Aceh
Tampak Belakang Gubuk Salah Seorang Warga Desa Buloh Peudaya Kabupaten Pidie Aceh
Kedua; berusaha untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan mengubah nasib menjadi lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun