Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengatasi Pengangguran dengan Berwirausaha

25 April 2018   10:25 Diperbarui: 25 April 2018   10:43 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darwati A.Gani Ketua Dekranasda Aceh

Semangat wirausaha (entrepreneursip) sedang menggema dan ngetren di Indonesia beberapa tahun terakhir. Bukan hanya di kalangan praktisi bisnis bahkan di universitas-universitas, akademi, dan lembaga pendidikan bisnis mulai memberikan perhatian serius dengan mengembangkan bakat dan minat mahasiswa secara khusus melalui mata kuliah kewirausahaan untuk menyiapkan calon pengusaha di masa depan dan "mengarahkan" mereka agar menjadikan wirausaha sebagai satu pilihan hidup. Fenomena ini sangat positif.

Sebagai pilihan hidup maka seseorang harus menyiapkan sesuatunya dengan baik agar hasil yang didapat dari satu keputusan yang di pilih benar-benar memuaskan atau dengan kata lain tidak ada penyesalan di kemudian hari apalagi sampai "menyalahkan" Tuhan atas nasibnya yang mungkin saja ternyata berbeda dengan yang dibayangkan sebelumnya.

 Persiapan mental
"...Sesunggunya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri.."(Ar-Ra`d:11). Perubahan harus dimulai dari cara pandang dan cara berpikir yang kemudian diharapkan mampu mengubah tindakan dan perilakunya. Dalam konteks kewirausahaan, kesiapan mental adalah hal yang paling fundamental untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan terhadap rencana bisnis yang telah ditetapkan. 

Mengapa demikian? Karena memasuki dunia usaha akan selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan dan risiko terutama tantangan yang terdapat di luar diri wirausahawan (eksternal) yang membawa efek bagi calon wirausahawan (internal). Situasi dan kondisi yang demikian dinamis dan perubahan bisa terjadi dengan begitu cepat yang kemudian membawa dampak terhadap usaha yang dijalankan.

Beruntung kalau perubahan yang terjadi dapat memberi pengaruh positif akan tetapi jika dampak dari perubahan eksternal itu membawa pengaruh negatif maka di situlah mentalitas seorang wirausahawan sedang diuji. Bahkan jika kita cermati, banyak pengusaha besar sukses ternyata hanya berlatar pendidikan sekolah menengah dan bahkan ada juga yang hanya lulusan SD akan tetapi mereka mempunyai pemikiran dan sikap mental maju (Soesarsono,1996). 

Bagi seorang muslim, sikap mental sukses dan maju pada hakikatnya merupakan konsekuensi dari tauhid dan buah dari kemuslimannya dalam seluruh aktivitas kesehariannya. "Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga Aku menjadi akalnya yang ia berpikir dengannya".(Hadits Qudsi). Karena itu seorang wirausahawan perlu membekali dirinya dengan mental berpikir positif,taktis dan strategis.

 Persiapan sikap dan perilaku

Aribowo Prijosaksono dan Sri Bawono dalam bukunya "The Power Of Entrepreneurial Intelligence" menuliskan sedikitnya ada tiga unsur penting dalam membangun sikap dan perilaku entrepreneur (wirausaha) dalam diri kita yakni destiny (takdir), courage (keberanian), dan action (tindakan). Takdir (destiny) sebenarnya lebih merupakan tujuan hidup, bukan nasib. 

Dengan memiliki tujuan hidup maka kita mengetahui ke mana arah yang akan kita tuju dan itu akan menjadi cikal bakal penentuan takdir kita. Tujuan dan misi hidup adalah fondasi awal untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Dengan memiliki tujuan hidup (life purpose) yang jelas, maka akan melahirkan semangat dan sikap mental (attitude) yang dibutuhkan dalam membangun usaha.

Sehingga impian besar akan mampu diraih yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dalam kehidupan untuk meningkatkan standar dan kualitas hidup. Agama Islam mengajarkan umatnya bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah dan mengabdi kepada-Nya sehingga apa pun yang kita lakukan hendaknya haruslah mengarah kepada tujuan mendapatkan ridha-Nya. Sekurang-kurangnya menjadikan kehidupan kita hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Maka kita perlu mempunyai keberanian untuk melakukan perubahan-perubahan dan terobosan-terobosan baru. Terutama pemerintah, bagaimana menyusun strategi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menggerakan seluruh sumberdaya pengusaha yang telah ada seiring menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun