Mohon tunggu...
CanduPuisi
CanduPuisi Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis tentang kehidupan

Author and Podcaster -every day always excited, every week improve literacy, every month a complete plan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peristiwa Wanita Malam Kemarin

30 Agustus 2021   20:23 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar turun, di trotoar Sudirman.
ia menangis berjalan merunduk memalingkan muka disepanjang trotoar itu.
Ia ingin sekali hujan turun pagi itu, Sehingga ia bisa menikmati jalan sendiri,
lalu menangis dan tiada seorang bertanya kenapa ia menangis.

Ia tidak pernah ingin berteriak-teriak mengamuk menangis.
kemudian memecahkan cermin, dan menghabiskan tisu lalu membakar tempat tidur. Sungguh ia tidak ingin.

Ia hanya ingin menangis sambil menikmati kesendirian bersama hujan rintik-rintik di trotoar di Pagi itu.
Lalu pagi berlalu seperti biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun