Mohon tunggu...
Candra Pepeng
Candra Pepeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang suka bermain bola dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarian Caci sebagai Jati Diri Pria Manggarai

25 Mei 2022   12:59 Diperbarui: 25 Mei 2022   13:10 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi penulis

Itu makanya tarian caci itu disebut sakral, karena sebelum dipertunjukkan ada acara-acara adat yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tarian caci bukanlah tarian biasa, tarian ini mempunyai unsur-unsur mistik yang sakral dan sudah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang orang Manggarai. Maka dari itu, dalam pelaksanaan tarian caci, perlu  memperhatikan unsur-unsur acara adat istiadat yang berlaku sejak dari nenek moyangnya. Nilai-nilai seni budaya tarian caci perlu dilestarikan, terutama oleh pemuda Manggarai.

Ilmu Kebal Dalam Tarian Caci
      

Tanah Manggarai saat ini masih terkenal dengan tradisi dan budaya yang tinggi. Adat istiadat dari nenek moyang masih melekat dengan sempurna dalam diri orang Manggarai. Tidak terkecuali mantra-mantra dan ilmu-ilmu hitam dari nenek moyang dahulu masih mereka ingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah ilmu kebal akan senjata tajam atau pukulan-pukulan keras.

Dalam tarian caci, penggunaan ilmu kebal pun tidak terkecuali. Kita semua tahu bahwa dalam tarian caci, jika terkena cambukkan dari lawan pasti akan meninggalkan luka. Dan itu sudah menjadi konsekuensi dari tarian ini. Maka dari itu, ada penari tarian caci yang menggunakan ilmu kebal dalam tarian caci untuk menahan cambukkan dari lawan dan supaya tidak menimbulkan luka pada tubuh. Itu mereka lakukan untuk menunjukkan diri bahwa, mereka itu hebat dalam bermain tarian caci. Perilaku ini menunjukkan bahwa, mereka tidak menunjukkan nilai sportivitas dari tarian caci.

Perilaku ini jelas merugikan pihak lain, dan itu menunjukkan bahwa dia bukanlah pria sejati. Penari tarian caci yang menggunakan ilmu kebal, itu menunjukkan bahwa ia lemah tidak ada jati dirinya sebagai laki-laki. Penggunaan ilmu kebal ini dalam tarian caci jelas membuat pertarungan tidak seimbang, yang satu dicambuk, kena dan terluka sedangkan yang satunya lagi dicambuk, kena tetapi tidak ada bekas sama sekali. Hal ini jelas telah mencoreng nilai sportivitas dalam tarian caci, dan juga merupakan perilaku yang tidak etis.

Dari setiap perilaku yang tidak baik, pasti akan ada batunya. Begitu pula dalam penggunaan ilmu kebal dalam tarian caci, pasti akan ada efek dari perilaku yang tidak senonoh tersebut. Apa lagi Manggarai yang terkenal dengan adat istiadat yang sudah sangat melekat dalam diri, memang balasan dari perilaku penggunaan ilmu kebal itu tidak selalu kepada penggunanya, tetapi efeknya itu akan dirasakan oleh teman setimnya. Pasti ada saja, teman setim yang secara terus menerus terkena cambukkan dari lawan.

Tetapi, jika pengguna ilmu kebal dalam permainan tarian caci bertemu dengan orang yang mengerti akan kejanggalan yang terjadi pada diri lawannya maka, akan berakibat fatal bagi pengguna ilmu kebal tersebut. Bisa saja, lawannya menggunakan ilmu kebal juga sehingga pementasan tarian yang sebelumnya memperlihatkan ketangkasan dalam tarian caci, kini berubah menjadi pertarungan ilmu kebal untuk memperlihatkan, ilmu kebalnya siapa yang paling kuat dan hebat. Akan lebih fatal lagi jika, lawannya melafalkan mantra untuk menghilangkan ilmu kebal tersebut atau menggunakan ilmu lain untuk membuatnya tersiksa atau bahkan mati.

Nilai Moral dan Makna Tarian Caci
      

Dalam tarian caci banyak sekali nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Hanya saja tidak kebanyakan orang Manggarai juga tahu, nilai-nilai moral yang terkandung dalam tarian caci. Jika kita melihat para penari dalam tarian caci, itu menunjukkan bahwa kita orang Manggarai itu terlahir sebagai orang yang kuat, berani dan gagah perkasa. Kemudian kita melihat bagai mana para penari caci mengontrol emosi mereka pada saat terkena pukulan atau cambukkan dari lawan, mereka hanya tersenyum sambil berlari dan kemudian langsung bernyanyi seperti tidak terjadi apa-apa.

Dari para penari tarian caci, kita harus belajar bagaimana cara mengontrol emosi kita. Kemudian dari nyanyian yang mereka nyanyikan, jika kita menyimak dengan baik maka, kita akan tahu makna dan nilai moral yang terkandung dalam nyanyian tersebut. Apalagi nyanyian mereka itu juga punya unsur provokatifnya, namun mereka tetap tenang. Dalam tarian caci, semangat yang ditunjukkan oleh para penari, merupakan salah satu nilai terpenting yang harus kita pelajari. Lihatlah para penari tarian caci walaupun keringat bercampur darah, tetapi mereka tidak pernah berhenti untuk bertarung.

Itu menunjukkan bahwa, kita orang Manggarai adalah orang yang kuat, tangguh, pantang menyerah, walaupun harus dengan keringat darah. Memang, tarian caci itu bernuansa kekerasan tetapi kita juga dapat melihat kelembutan yang ditunjukkan lewat gerakan-gerakan yang bernuansa seni. Nilai kepahlawanan juga ditunjukkan dalam tarian caci, dimana jiwa keberanian dari para penari tarian caci dan juga pengorbanannya itu adalah  semangat para pahlawan. Dalam tarian caci di akhir pertunjukan tidak ada rasa dendam  terhadap lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun