Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hikayat Sepak Bola Wanita Indonesia: Dianggap Runtuhkan Akhlak, lalu Berjaya, dan Kemudian Redup

28 Januari 2022   01:10 Diperbarui: 29 Januari 2022   01:50 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas sepak bola putri Indonesia untuk Asian Games 2018. Foto: Antara

Sebelum Liga 1 Putri bergulir, sebenarnya sudah ada kompetisi skala nasional yang bernama Piala Pertiwi, namun kompetisi ini bukanlah kompetisi antar klub seperti Galanita atau Liga 1 Putri, melainkan kompetisi antar Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI.

Piala Pertiwi sendiri adalah turnamen nasional utama sepak bola putri di Indonesia, dan merupakan bagain dari Piala Indonesia yang diikuti oleh klub-klub sepak bola putra. Kompetisi ini dikelola oleh Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), di bawah pengawasan PSSI, dan telah diadakan sejak tahun 2006.

Dan pada tahun 2022 ini, melalui pernyataan resmi dari Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) yaitu H. Nadalsyah, Piala Pertiwi direncanakan akan bergulir pada 13 Februari 2022. Sementara untuk Liga 1 Putri sendiri direncanakan akan bergulir pada Agustus 2022.

ASBWI sebagai wadah sepak bola wanita Indonesia, memperoleh mandat dari PSSI untuk merencanakan dan menyelenggarakan Liga 1 Putri musim ke-2, serta mempersiapkan seleksi pemain untuk Timnas Wanita Indonesia yang akan berlaga di AFC Women’s Asian Cup 2022.

Dalam AFC Women’s Asian Cup 2022, dari 23 punggawa Garuda Pertiwi hanya ada 4 pemain yang berasal dari klub, yaitu Shalika Aurelia (Roma Calcio), Sabrina Mutiara (Arema Putri), Octavianti Dwi Nurmalita (Persiba Putri) dan Riska Aprilia (PSS Sleman Putri). Dan juga ada 1 pemain yang berasal dari Persiba Female FC yang berlaga di Woman Pro futsasl League, yaitu Rani Mulyasari. Sedangkan 18 pemain lainnya berasal dari berbagai Asprov PSSI.

Selain diterpa kekalahan telak 18-0 dari Australia di AFC Women’s Asian Cup 2022, Timnas Putri juga mengalami 2 kekalahan lainnya, yaitu dari Thailand dengan skor 4-0 dan dari Filipina dengan skor 6-0. Timnas Putri sendiri berada di Grup B bersama Australia, Filipina dan Thailand, dan terpaksa harus menjadi juru kunci di klasemen akhir Grup B, sekaligus menyingkirkan Rani Mulyasari dan kawan-kawan di AFC Women’s Asian Cup 2022.

Dari 3 pertandingan yang dijalani Garuda Pertiwi di AFC Women’s Asian Cup 2022, dengan total 28 kebobolan dan tanpa satu gol pun tercetak, tentunya menjadi catatan buruk bagi Rudy Eka Priyambada dan para anak asuhnya. Namun, kembalinya Garuda Pertiwi setelah 33 tahun absen dari gelaran AFC Women’s Asian Cup 2022, menjadikan prestasi tersendiri bagi Timnas Wanita yang bahkan kompetisinya sedang vakum.

Jika kita bicara soal kekalahan telak yang merundung Garuda Pertiwi di AFC Women’s Asian Cup 2022, skor telak yang terjadi dalam pertandingan sepak bola wanita sejatinya adalah hal yang terbilang wajar. Kazakhstan juga pernah dibantai 17-0 oleh Jerman pada Kejuaraan Eropa Wanita di 2011. Pada Kualifikasi Piala Dunia Wanita 2002, Guam bahkan pernah dibantai 19-0 oleh Iran.

Kemenangan Inggris 20-0 atas Latvia, bahkan melampaui kemenangan terbesar mereka sebelumnya ketika berhasil menggilas Hongaria dengan skor 13-0 pada 2005. Kemudian ada Kanada yang menghajar telak Puerto Rico 21-0, di Kejuaraan Wanita CONCACAF 1998. Australia juga pernah mengang besar 22-0 kontra Tonga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2002 Zona Oceania.

Tahiti pernah pesta gol ketika kontra Kepulauan Cook dengan skor 30-0 dalam ajang South Pacific Games 1971. Autralia bahkan pernah mencatatkan rekor kemenangan terbesar dalam sejarah Timnas Wanitanya ketika berhasil mencabik-cabik Samoa Amerika dengan skor telak 31-0.

Namun rekor kekalahan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, sekaligus kebobolan terbanyak dalam sebuah gelaran kompetisi, menimpa Mikronesia dalam ajang Pacific Games 2015 di Papua Nugini. Tim U-23 Mikronesia sejatinya belum pernah terbentuk hingga tahun 2014, sebelum akhirnya diundang ke ajang Pacific Games pada 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun