Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hikayat Sepak Bola Wanita Indonesia: Dianggap Runtuhkan Akhlak, lalu Berjaya, dan Kemudian Redup

28 Januari 2022   01:10 Diperbarui: 29 Januari 2022   01:50 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas sepak bola putri Indonesia untuk Asian Games 2018. Foto: Antara

Sementara pada ajang Asian Games, Timnas Putri Indonesia hanya satu kali berpartisipasi yaitu pada Asian Games 2018 di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Garuda Pertiwi gagal lolos ke babak penyisihan. Dalam gelaran ini, Garuda Pertiwi tergabung dalam Grup A bersama Korea Selatan, Maladewa, dan Taiwan.

Di babak fase grup Asian Games 2018, Tim asuhan Satia Bagdja ini hanya mampu finish di peringkat ke-4, di bawah Korea Selatan dan Taiwan. Di fase grup ini, Timnas Putri 2 kali kalah yaitu dari Korea Selatan dengan skor 12-0, dan dari Taiwan dengan skor 4-0. Satu-satunya kemenangan Garuda Pertiwi adalah ketika bersua Maladewa dengan skor  6-0.

Mencoba Bangkit dari Keterpurukan

Jika kita melihat dari perjalanan sejarahnya, sepak bola wanita di Indonesia sempat mengalami keredupan setidaknya sejak pergolakan sosial dan politik yang terjadi pada 1998. Mandegnya kompetisi reguler sepak bola wanita semacam Piala Kartini dan Invitasi Galanita, membuat sepak bola wanita di Indonesia nyaris tenggelam ditelan keterbatasan.

Hal ini juga berpengaruh terhadap perjalanan Timnas Wanita Indonesia di kancah Internasional. Timnas Wanita Indonesia tercatat absen dalam gelaran AFC Women’s Asian Cup sejak 1989, dan selama 33 tahun penantian panjangnya, hingga kemudian di tahun ini Garuda Pertiwi kembali berpartisipasi pada AFC Women’s Asian Cup 2022 di India.

Hal yang sama juga terjadi pada perjalanan Timnas Wanita di ajang Women’s Tournament SEA Games, setelah keikut sertaannya pada 1997, 2001, 2003, dan 2005, Garuda Pertiwi juga sempat absen pada 4 gelaran yaitu pada 2007, 2009, 2013, dan 2017. Garuda Pertiwi kembali ikut serta dalam ajang Women’s Tournament SEA Games yaitu pada 2019.

Sementara dari 11 kali gelaran AFF Women’s Championship, Timnas Wanita Indonesia tercatat 3 kali absen dalam gelaran Turnamen Sepak Bola Asia Tenggara tersebut, yaitu pada 2006, 2012, dan 2016. Bahkan pada AFF Women’s Championship 2012, Timnas Wanita Indonesia tercatat mengundurkan diri dari gelaran tersebut.

Setelah vakumnya kompetisi regular antar klub sepak bola wanita di Indonesia, kemudian pada 6 Oktober 2019, PSSI menghidupkan kembali kompetisi regular sepak bola wanita nasional. Liga 1 Putri (Women’s League One) ditetapkan sebagai kompetisi kasta teratas sepak bola wanita, dan di kasta ke dua ada Liga Permaisuri.

Pada musim perdana Liga 1 Putri 2019, terdapat 10 tim wanita dari 18 klub Liga 1 yang  mengikuti kompetisi tersebut, diantaranya adalah Persija Putri, PSM Makassar Putri, Persib Putri, TIRA-Persikabo Kartini, Bali United Putri, Arema Putri, PSIS Semarang Putri, Persebaya Putri, PSS Sleman Putri, dan Galanita Persipura.

Format Liga 1 Putri 2019 sendiri, membagi 10 tim peserta ke dalam dua grup. Dan setiap grup akan memainkan empat seri pertandingan di stadion tuan rumah, dengan lima kali pertandingan untuk setiap seri. Dua tim terbaik dari setiap grup akan maju ke babak semifinal. Sementara pada babak semifinal dan final akan menggunakan format kandang-tandang.

Persib Putri keluar sebagai kampiun di musim perdana Liga 1 Putri ini. Setelah berhasil menaklukan TIRA-Persikabo di partai final dengan Agregat 6-1, dari dua partai yang dijalani yaitu 3-0 dan 3-1. Namun Liga 1 Putri sendiri baru bergulir sekali pada musim perdananya di 2019, setelah pada 2020 dan 2021 mengalami kevakuman dikarenakan Pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun