Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Final Wilayah NBA: Pertemuan Tim Muda Versus Tim yang Diproyeksikan Matang di Babak Playoff

21 Mei 2025   07:59 Diperbarui: 10 Juni 2025   17:34 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan tersingkir atas Oklahoma City Thunder (OKC) dari babak semifinal wilayah (saya kadang menyebutnya babak perempat final NBA), peringkat empat wilayah barat babak reguler musim ini, Denver Nuggets (Nuggets) gagal membuat sejarah dengan menciptakan final wilayah tanpa kehadiran satu pun wakil dua tim teratas babak reguler (minimal dari satu wilayah, baik barat atau timur). Selama 79 tahun NBA berdiri, OKC (peringkat pertama wilayah barat), mengikuti jejak Boston Celtics (1981 Timur 1), Detroit Pistons (1990 Timur 1), Los Angeles Lakers (2020, Barat 1), Phoenix Suns (2022, Barat 2), dan tahun lalu Boston Celtics (2024, Timur 1) menjadi satu-satunya wakil peringkat teratas babak reguler yang melaju ke babak playoff bersama tiga tim lain yang minimal bercokol di peringkat tiga wilayahnya masing-masing.  

Seperti sudah diketahui bersama, musim NBA kali ini memang penuh kejutan. Di wilayah timur peringkat 3 New York Knicks, yang tidak pernah menang atas OKC, Celtics, dan Cleveland Cavaliers (Cavs) selama babak reguler musim ini justru berhasil melaju ke babak final wilayah timur dengan mengandaskan peringkat dua Boston Celtics 4-1.  Cavs yang berada di peringkat pertama justru terjungkal dari Indiana Pacers jumlah kemenangan yang sama.

Di wilayah barat, peringkat ke-7 Golden State Warriors menjungkalkan peringkat 2 Houston Rockets dalam pertemuan tujuh game, sebelum Warriors giliran dikandaskan Minnesota Timberwolves (Wolves/Minny), 4-1, yang tidak diperkuat Steph Curry sejak quarter kedua game pertama melawan Wolves kala itu.

Terlepas kurang fitnya para pemain kunci tim-tim yang lebih diunggulkan jelang atau saat putaran kedua berjalan, seperti Darius Garland (Cavs) dan duo Jayson Tatum dan Jaylen Brown (Celtics), meski kekalahan tersebut dinilai mengejutkan, melihat tren babak playoff NBA belakangan, terutama dari sisi komposisi pemain, postur, kebugaran, dan gaya bermain, keunggulan tim-tim seperti OKC dan Wolves di wilayah barat serta Knicks dan Pacers di wilayah timur terbilang wajar.

Bracket playoff NBA 2025 
Bracket playoff NBA 2025 

Bahkan, meski masing-masing tim tidak harus melalui tujuh games untuk melaju ke putaran berikutnya, keseruannya sedikit banyak bisa dibandingkan dengan semifinal wilayah pada pertengahan era 1990-an, di mana Danny Manning cs (Atlanta Hawks, Timur 1), Scottie Pippen (Chicago Bulls, Timur 3), Karl Malone (Timur 5) dan Hakeem Olajuwon (Houston Rockets, Barat 2) berhasil diimbangi atau bahkan kadang diungguli oleh lawan mereka masing-masing dalam enam hingga tujuh game sebut saja Reggie Miller cs (Indiana Pacers, Timur 5), Patrick Ewing (New York Knicks, Timur 2), Dikembe Mutombo (Denver Nuggets, Barat 8), atau Charles Barkley (Phoenix Suns, Barat 3), tim-tim yang di kemudian hari bisa melaju lebih jauh lebih dari sekadar perempat finalis wilayah barat atau timur. 

Menarik disaksikan apabila beberapa nama tim tersebut hari ini muncul kembali, tentu saja dengan komposisi pemain yang lebih segar, baik dengan atau tanpa ciri khas yang jejaknya masih bisa terlihat sampai sekarang, baik dari cara membentuk komposisi pemain, karakter pemain kunci, atau malah cara bermain tim yang bersangkutan, sebut saja OKC yang sejak masih diperkuat Russell Westbrook dan Kevin Durant, bahkan jauh sebelum itu, tepatnya saat bermarkas di Seattle saat banyak diperkuat pemain binaan asli tim sejak masih menjadi rookie atau setidaknya pada tahun keduanya berkarir di NBA, sebut saja duo guard Gary Payton (PG), Nate McMillan (SG), Shawn Kemp (PF), dan Earvin Johnson (C) dengan permainan menghibur dan bertenaganya.

Statistik babak reguler roster Knicks  
Statistik babak reguler roster Knicks  

Berbekal rata-rata pemain berkaki lincah yang jago menutup ruang gerak pemain lain, mendribel, menembak dan, menusuk,  dengan skema di atas kertas 1-3-1, Pelatih Mark  Daignault memadukan kombinasi defense  cair dengan tusukan playmaker Shai Gilgeous Alexander (yang gaya bermainnya mengingatkan pada Russell Westbrook, dengan akurasi tembakan lebih konsisten), yang bisa diselesaikan sendiri lewat finishing luwes atau jump shot akurat (yang sering kali banyak menghasilkan lemparan bebas ketika dilanggar  pemain lawan) atau  diumpankan pada  Isaiah Hartenstein (C/PF), center binaan Houston Rockets  yang memang rutin menelurkan dan membina big man paten setidaknya sejak era Hakeem Olajuwon, plus para forward draft binaan sendiri yang berkat kemampuan bertahan, dribel, dan menembaknya yang matang,  praktis membuat bisa bermain dalam berbagai peran dan posisi sebut saja shooting guard Lu Dort (SG/SF/PF/C), small forward Jalen Williams (PG/SG/SF/PF), dan power forward Chet Holmgren (PF/C/PG), big man yang kerap bikin saya keder ketika ditubruk para pemain bertubuh jangkung dan/ atau gempal macam Nikola Jokic, Michael Porter Jr , Aaron Gordon (Nuggets), Anthony Davis (Dallas Mavericks), atau Giannis Antetokounmpo (Milwaukee Bucks).

Channel: Chris Smoove 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun