Sumber foto: Newsarena.com
Lewat permainan yang menghibur ini, fans Blazers kerap berharap agar Drexler bisa berduet dengan Michael Jordan yang dipilih Bulls di urutan no.3 setahun setelah Drexler lantaran Blazers berhak atas draft no. 2 pada tahun tersebut yang akhirnya jatuh pada Sam Bowie.
Sebelum kehadiran Drexler, Mychal Thompson dan rookie Fat Lever (draft 11 tahun 1982) turut membawa Blazers melaju ke putaran kedua pada playoff 1983.
Para rookie Blazers boleh dibilang memang sejak awal cukup menjanjikan, setidaknya secara individu, termasuk dua nama yang hadir di era awal Sidney Wicks dan Geoff Petrie. Meski nggak sempat membawa Blazers melaju ke babak playoff, keduanya tercatat sebagai rookie of the year meski tidak dipilih pada draft urutan pertama (Petrie bahkan urutan ke-8 tahun 1970).
Balik lagi ke era Porter-Drexler, Â akurasi tembakan Blazers era Porter-Drexler tetap terjaga mengingat Blazers memiliki rookie Cliff Robinson (yang kemudian memperkuat Phoenix Suns) dan Mark Bryant, pemain senior Houston Rockets yang hobi mencetak angka dengan bersender badan dengan defender lawan di sekitar area lemparan bebas, serta power forward senior Blazers yang punya jump shot akurat Wayne Cooper.
Channel: the asylum
Belum lagi Blazers juga sempat diperkuat shooter lincah dengan dribel bagus Drazen Petrovic dan guard senior Danny Ainge yang bisa bermain di dua posisi guard sekaligus.
Gaya permainan yang kurang lebih sama juga diterapkan di era Aldridge (dan Brandon Roy) sebelum kehadiran Lillard di mana Roy berperan menjadi shooting guard "klasik" seperti Allan Houston (New York Knicks) atau Tracy McGrady (Toronto Raptors) yang bisa mencetak angka dari berbagai titik selepas menerima umpan dari umpan dari playmaker lincah merangkap penembak jitu Raymond Felton atau musim sebelumnya Andre Miller playmaker kreatif yang piawai membaca pergerakan pemain lawan serta hobi mengirim umpan dari belakang punggung.
Seturut kehadiran Lillard, gaya bermain Blazers tinggal menyesuaikan, mengingat pemain seperti Wes Matthews, shooter merangkap playmaker jangkung Nic Batum, LeMarcus Aldridge, atau center klasik gede Robin Lopez termasuk bisa memasukkan bola dari posisi enaknya masing-masing selepas menerima umpan.