Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Detroit Pistons, Tim Kaya Prestasi yang Kini sedang Mulai Membangun

16 November 2021   13:48 Diperbarui: 16 November 2021   14:20 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Starting up roetin Pistons (yahoo news)

Meski keduanya punya skill yang bagus, mereka tidak segan mengumpan bola pada center jago ngeblok Ben Wallace.

Kebetulan, Ben Wallace-lah salah satu kunci kemenangan Pistons pada tahun 2004, karena lewat blok-bloknyalah mereka bisa melakukan serangan balik cepat melawan Lakers yang lebih diunggulkan karena diperkuat banyak mega bintang, termasuk Shaquille O'Neal, Kobe Byant, Gary Payton, dan serta legenda Utah Jazz Karl Malone yang kebetulan lebih banyak cedera waktu itu karena faktor U.

Kebetulan, meski dipenuhi banyak bintang, permainan Lakers amat mudah terbaca, kalau tidak lewat tembakan Bryant ya slam dunk Shaq yang memang dijaga dua pemain pun belum cukup. Beruntung, lemparan bebas Shaq nggak gitu bagus, jadi permainan jadi lebih seru.

Lewat skema permainan yang lebih terstruktur, Pistons mengungguli Lakers 4-1 dengan format best of seven di mana tim yang memenangi empat dari tujuh pertandingan lebih dululah yang menjadi juara. Kebetulan Pistons berhasil unggul di Staples Center kandang Lakers di game pertama dan berhasil memenangi game ketiga dan keempat di kandang sendiri.

Dengan keunggulan 3-1, angin tentu saja berembus ke arah Pistons, meski bermain di kandang lawan dan kita tau endingnya seperti apa.

Pistons sempat sekali lagi melaju ke final di tahun berikutnya sebelum dihempaskan duet menara kembar San Antonio Spurs David Robinson dan pemain muda kala itu Tim Duncan yang kita tahu kelak membangun dinasti juara sampai pertengahan era 2010-an dengan komposisi pemain yang berbeda.

Prestasi Pistons masih lumayan stabil sampai mendekati tahun 2010-an lantaran minimal selalu masuk semifinal wilayah timur, meski selepas itu prestasi mereka menurun meski masih diperkuat Hamilton, Prince, dan Ben Wallace hingga tahun 2012.

Entah ada hubungannya atau tidak, Pistons lebih sering berada di peringkat sepuluh hingga dua belas klasemen wilayah timur sejak tim dimiliki Tom Gores tahun 2009. Kalaupun lolos babak playoff, Pistons biasanya langsung kandas di putaran pertama.

Pistons dinilai kurang berkembang lantaran mereka tidak punya basis fans yang solid. Mereka enggan datang ke stadium lantaran biaya parkir makin mahal. 

Terlebih tim yang mereka bangun lewat draft  dan pertukaran pemain tidak berkembang seperti diharapkan. Pistons memang sempat masuk putaran pertama babak playoff bermaterikan pemain yang lumayan yaitu point guard Reggie Jackson, shooting guard Kentavious Cadwell Pope, small forward Stanley Johnson, power forward Tobias Harris dan center Andre Drummond.

Peran mereka di atas lapangan pun jelas point guard Reggie Jackson bertugas sebagai pencetak angka dan pengatur serangan yang  berugas mengalirkan bola pada tiga defender tangkas jago tembak, KCP, Johnson, dan Harris atau center Andre Drummond yang dikenal rajin mengemas minimal sepuluh rebound per pertandingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun