Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Ceiling" dan "Floor" Pemain NBA, Seni dan Misteri Draft NBA

30 November 2020   16:16 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:38 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James Wiseman, Anthony Edward, dan Lamelo Ball (clutchpoints.com)

Sebenarnya kampus bukan satu-satunya jalan bagi pemain untuk bisa bermain di NBA. Pemain seperti Kobe Bryant, Kevin Garnett, atau sekarang RJ Hampton dan Lamelo Ball bisa langsung bermain di NBA tanpa perlu berkuliah lebih dulu, meskipun untuk dua nama yang disebut belakangan lebih memilih bermain secara profesional di negara orang lebih dahulu sebelum memilih untuk ikut draft NBA.

Penampilan Garnett mengantarkan Boston Celtics meraih juara ke-17 di final mengalahkan Los Angeles Lakers tahun 2008 (Channel Domcarter)

Garnett dan Kobe bisa langsung ikut draft NBA juga bukan tanpa alasan. Bakat mereka bermain basket didukung keuletan, keluwesan, postur, dan akurasi tembakan yang memadai, meskipun pada era mereka, persentase akurasi tembakan tiga angka tidak harus masuk resume. 

Beserta Anthony Davis dan Lebron James keduanya dinilai sebagai pemain yang bukan hanya memiliki floor tetapi juga ceiling yang tinggi mengingat skills mereka sudah terbilang matang di usia muda, tapi masih mungkin mengembangkan skills mereka yang lain di kemudian hari. 

Seperti Lebron James yang tidak dikenal memiliki tembakan tiga angka jarak jauh di awal karier, namun mulai terbiasa menunjukkannya ketika bermain bersama Lakers dua musim terakhir.

Menariknya lagi, keempatnya dinilai sebagai pemain yang cocok bermain di era sekarang, di mana defense dan akurasi tembakan tiga angka menjadi nilai tambah. Pemain seperti mereka disebut sebagai generational talent atau pemain yang cocok bermain di berbagai generasi.

Entah kebetulan atau tidak, 10 sampai 15 besar draft musim lalu, setidaknya, memiliki skill dan postur yang dinilai sesuai dengan tren permainan NBA jaman sekarang, sebut saja Zion Williamson, RJ Barret, DeAndre Hunter, Cam Redish, Cameron Johnson, Tyler Herro. 

Nama-nama yang saya sebut merupakan 15 besar draft NBA tahun lalu, Zion ada di urutan pertama sedang Herro ada di peringkat 13. Skills mereka dibilang merata karena rata-rata skills mereka sudah terlihat matang di usia muda. Tinggi badan mereka pun mendukung, yaitu sekitar 6^5 sampai 6^8 bahkan lebih.

Pemain seperti mereka, yang nyaris bertinggi badan 200 sentimeter atau lebih dinilai sebagai two-way player, atau punya kemampuan bertahan dan menyerang sama bagusnya, setidaknya dasar-dasar permainan mereka bagus.

Kebanyakan dari mereka disebut two-way player karena pemain yang bersangkutan bertinggi mendekati 200 sentimeter atau lebih,  serta memiliki langkah kaki yang luwes, yang membantu permain yang bersangkutan menutup ruang gerak pemain yang lebih mungil (namun cepat) atau pemain yang tiga sampai tiga belas sentimeter lebih tinggi dari pemain yang bersangkutan yang secara teori memiliki kekuatan fisik lebih kokoh dari two-way player tersebut. 

Belum lagi, akurasi tembakan tiga angka pemain yang disebut juga 3D player ini juga terbilang bagus. Itulah kelebihan para pemain dalam draft NBA musim lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun