Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final NBA 2020, Sejarah Baru Tercipta

29 September 2020   10:55 Diperbarui: 30 September 2020   16:38 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LA Lakers dan Miami Heat akan berhadapan di Final NBA 2020 yang memakai sistem best of seven (Gambar: clutchpoints.com)

Los Angeles Lakers dan Miami Heat memang layak masuk final.

Keduanya memiliki karakter yang sama, yang membuat mereka perlahan namun pasti bisa sampai ke partai puncak. Karakter itu ialah identitas, daya juang, keyakinan, keseimbangan, dan kegembiraan. Unsur yang saling menyatu dan tidak terpisahkan dari kedua tim.

Lakers dan Heat sendiri bukan tim tanpa cela. Lakers boleh dibilang belum pernah sekalipun menang dari dua tim musim ini, Toronto Raptors dan Indiana Pacers. Mereka juga sempat kalah sekali di kandang sendiri ketika menghadapi Orlando Magic.

Tidak sulit mengaitkan dua tim terakhir dengan Lakers, terutama pelatih mereka Frank Vogel. Keduanya adalah tim yang pernah dilatih Vogel sebelum berlabuh ke Los Angeles. Hanya saja, penyebab kekalahan Lakers dari ketiganya, boleh jadi bukan cuma itu.

Bukan kebetulan kalau 3 tim tadi sama-sama punya dua big man yang bukan hanya licin di bawah jaring, tapi juga sama-sama tidak canggung menembak dari luar. Pau Gasol-Pascal Siakam (Raptors), Nikola Vucevic-Aaron Gordon (Magic), dan Myles Turner-Domantas Sabonis.

Duo big man ini bisa mencetak angka dari berbagai posisi, dan boleh dibilang menyulitkan mobilitas big man utama Lakers, JaVale McGee.

Kalaupun keduanya bisa dijinakkan, para guard lawan yang lincah dan tajam bisa menghukum Lakers kapan saja. Itulah yang dilakukan guard mungil Toronto Raptors Fred VanVleet pada pertemuan pertama dan Kyle Lowry pada pertemuan kedua.

Menariknya, Miami Heat pun sama. Meski berhasil melaju sampai partai final, setidaknya ada dua tim yang belum berhasil mereka kalahkan di babak reguler yaitu Los Angeles Clippers dan Lakers. Padahal mereka sempat unggul jauh di pertengahan laga sebelum akhirnya kalah dengan skor tipis di quarter keempat, terutama saat melawan Lakers.

Bukan kebetulan, lawan Heat waktu itu kedua tim punya kesamaan, starter Lakers dan Clippers, secara individu, dikenal sebagai pemain bertahan yang berpengalaman, yang sebagian besar punya postur merata, minimal berpostur 206-208 sentimeter bahkan lebih.

Dengan postur yang yang tinggi juga lincah, para pemain Lakers dan Clippers berhasil menutup ruang gerak para pemain Miami Heat yang dikenal jago tembak, dan rajin bergerak tanpa bola mencari ruang tembak yang lapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun