Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Dorama "Top Knife", Menariknya Saraf Otak Manusia

30 Maret 2020   14:47 Diperbarui: 5 April 2020   21:49 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dorama Jepang Top Knife | falldrama.com

Ya kali kaga papa kalok yang wajahnya mirip aktor ma aktris yang cakep siape gitu (balik ke diskriminatif lagi kan saya).

Delusi fregoli terjadi karena hormon dopamin (hormon yang berperan sebagai pengantar stimulus pada otak dan hormon yang memicu perasaan positif) tersekresi secara berlebihan. Sekresi berlebihan tersebut terjadi, salah satunya, karena ada bagian otak kita yang mengalami cedera misalnya.

penjelasan tentang trigeminal neuraglia (koreksi klo salah)
penjelasan tentang trigeminal neuraglia (koreksi klo salah)
Kebetulan di cerita ini, dua dokter dari departemen bedah saraf disangka mantan pacar pasien, yang kebeneran suka nguntit pasien ke mana-mana (ada-ada aja yang bikin cerita).

Di sinilah yang otomatis bikin para dokter bedah saraf di serial ini keder, terutama Kuroiwa (yang wajahnya dikenali pasien dari foto bingkai duduk yang ditunjukkan perawat yang ikut mendampingi dokter Miyama dan Kozukue saat sedang mewawancarai pasien). Terlebih Kuroiwa sama sekali belum pernah melihat wujud pasien yang bersangkutan.

foto Kuroiwa ditunjuk pasien | Tangkapan layar
foto Kuroiwa ditunjuk pasien | Tangkapan layar
Bisa dibayangkan bagaimana kikuknya Kuroiwa sewaktu ditodong doktor Kozukue dan Miyama yang memang mendengar pengakuan pasien yang bersangkutan, tapi belum menyadari gangguan kesehatan yang dialami pasien.

Energi dua dokter tadi makin menggelora lantaran saat sebelumnya dua dokter tadi menjadi sasaran seksisme Kuroiwa yang menganggap Kozukue kurang pantas masuk departemen bedah saraf karena belum piawai sebagai dokter bedah. Miyama sempat ikut panas karena kata "perempuan" sempat di bawa-bawa.

Pada episode kedua ini, para ahli bedah syaraf bukan cuma menangani kasus delusi fregoli doang, tapi juga kasus pasien yang sudah sejak lama tidak bisa berdandan lantaran tiap kali batang lipstik atau spons bedah menyentuh kulit, pasien langsung mengerang kesakitan layaknya tertusuk jarum. 

karena tiap kali ada benda menyentuh kulit, pasien selalu kesakitan, pasien sampai susah minum | Tangkapan layar
karena tiap kali ada benda menyentuh kulit, pasien selalu kesakitan, pasien sampai susah minum | Tangkapan layar
Itulah kira-kira sekelumit cerita dan wawasan yang mungkin bisa kita petik dari" Top Knife". Potensi ceritanya masih amat terbuka (dan kebetulan saya belum menonton sampai habis semua episode-nya) dan saya yakin saya akan dibikin keder beberapa saat mendengar istilah medis yang bertebaran di mana-mana.

Tapi anehnya, karena ceritanya yang runtut, saya seolah lupa istilah seperti tentorial meningioma atau Trigeminal neuraglia sempat bikin saya bingung sejenak. Ngomong-ngomong, semua gambar yang nongol di mari dicomot dari serialnya, kecuali yang bukan #eh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun