Upaya Tim-tim NBA Mempertegas Posisinya di Klasemen Musim Ini dalam Bursa Tukar Pemain

Hari ini saya sedang nggak ingin basa-basi seperti halnya para pengamat dan fans masing-masing tim NBA. Sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa tahun ini adalah panggung bagi Milwaukee Bucks dan dua tim dari Los Angeles, baik itu Los Angeles Lakers maupun Los Angeles Clippers. 

Salah satu tim dari kota Los Angeles tersebut dinilai layak masuk final menantang Milwaukee Bucks. Sekali lagi, pendapat tersebut bukan hanya dilontarkan para pengamat dan fans mereka masing-masing, tapi juga fans tim-tim lain, yang nota bene sama sekali nggak ngefans Bucks, Clippers, apalagi Lakers.

Salah satu fans Houston Rockets bahkan berani berkata bahwa, kemarin, sebelum bursa perpindahan pemain dibuka, ia bilang bahwa timnya bukanlah tim unggulan,  sekarang pun, saat bursa perpindahan pemain sudah ditutup, Rockets tetap bukan tim unggulan.

Alasan mereka jelas. Meski Rockets baru sekali kalah dari sebelas penampilan saat Clint Capela, mantan pemain mereka, dan semua pemain yang bertinggi di atas 208 cm tidak dimainkan, penampilan Rockets musim ini jauh dari kata menggembirakan. 

Mereka sempat dipermalukan Miami Heat dengan skor besar di awal musim dan kalah dari Lakers yang kala itu bermain tanpa Anthony Davis (terlepas dari penampilan mereka yang menjanjikan di babak pertama).

Pun setelah kedatangan Robert Covington (yang kepindahannya melibatkan dua belas pemain dari empat tim, salah satunya adalah Jordan Bell yang sekedar numpang lewat sebelum dikirim ke Memphis Grizzlies menit-menit akhir jelang bursa pertukaran pemain ditutup) dan Bruno Caboclo yang secara teori membuat Rockets punya shooter paten sekaligus pemain yang mampu bertahan dengan baik.

Fans masih tidak terlalu antusias dengan kedatangan mereka, karena dengan materi pemain yang mereka punya, yang rata-rata bertinggi kurang dari 208 cm, mereka bisa dihabisi Denver Nuggets atau Los Angeles Lakers di babak playoff yang punya banyak pemain yang lebih tinggi dan bertenaga.

Andre Drummond pindah ke Cleveland (Sbnation)

Fans Utah Jazz juga sepertinya juga punya opini yang sama. Setelah mampu memenangi lebih dari delapan pertandingan beruntun, tepatnya sejak kedatangan alumni Los Angeles Lakers, Jordan Clarkson, penampilan Jazz kembali tidak konsisten. 

Mereka bahkan kalah lima kali beruntun sekarang, dan sebagian besar kekalahan tersebut mereka dapat dari tim yang memang mapan di posisi tiga besar atau tim yang berambisi masuk posisi delapan besar seperti San Antonio Spurs dan Portland Trail Blazers. Kebetulan dua tim tersebut hanya kalah dua sampai tiga pertandingan lebih banyak dari peringkat delapan saat ini Memphis Grizzlies.

Dengan musim yang masih menyisakan sekitar 32 pertandingan, rasanya peluang ketiga tim tadi untuk lolos masih cukup terbuka lebar.   

Tidak heran dua dari tiga tim tadi cukup aktif di bursa perpindahan pemain musim ini. Setelah berhasil mengirimkan Andre Iguodala (pemain yang belum pernah turun ke lapangan) ke Miami Heat bersama Solomon Hill dan pemain favorit saya Jae Crowder, Memphis Grizzlies mendapat pemain pengganti yang sepadan yaitu Justise Winslow (yang masih cedera), Dion Waiters (yang meski bagus, nyaris hanya bermain beberapa kali  musim ini karena cedera dan ngambek, dan konon akan dilepas tim barunya), serta Jordan Bell, dan Gorgui Deng. 

Secara kasat mata, meskipun serangan dari tembakan tiga angka Grizzlies agak sedikit berkurang, pemain yang hadir belakangan dikenal sebagai petarung paten.