Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Efek Masuknya Pemain Baru bagi Masing-masing Semifinalis NBA 2019

2 Mei 2019   17:50 Diperbarui: 3 Mei 2019   08:42 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semifinal wilayah sudah dimulai. Artinya ada delapan tim yang berhadapan di dua wilayah. Di timur, Milwaukee Bucks bertemu Boston Celtics dan Toronto Raptors bertemu Philadelphia 76ers. Sedangkan di barat, Golden State Warriors bertemu Houston Rockets dan Denver Nuggets bertemu Portland Trail Blazers. Keempatnya punya satu tujuan. Memenangi empat pertandingan lebih dulu untuk masuk ke final wilayah.

Empat pasang tim sudah mulai bertanding beberapa hari yang lalu. Artinya, semua tim sudah menjalani dua pertandingan. Menariknya, dari semua laga yang sudah dimainkan minimal tim tuan rumah berhasil meraih satu kemenangan dan hanya Houston Rockets yang belum sempat mencuri kemenangan di kandang lawan.

Boston Celtics berhasil menang di kandang lawan di game pertama sedang Philadelphia 76ers dan Portland Trail Blazers di game kedua.

Konon, sejarah mencatat Boston Celtics akan selalu lolos ketika bertemu Milwaukee Bucks apabila  Celtics memenangi game pertama. Sejarah bisa berulang dan bisa saja berganti.  

Sementara Blazers baru bertemu Bucks tiga kali di babak playoff. Sejauh ini siapa pun yang memenangi game pertama lolos ke babak berikutnya.  

Sementara itu Houston Rockets belum pernah beruntung melewati hadangan Warriors dalam empat kali kesempatan.

Sementara itu, tim yang relatif baru, Toronto Raptors baru dua kali bertemu Philadelphia 76ers di babak playoff dan tidak berhasil lolos ke babak selanjutnya di kesempatan pertama.

Selain rekor pertemuan masing-masing tim, ada hal menarik yang bisa dilihat dari masing-masing tim, terkait komposisi pemain yang mereka miliki apabila dibandingkan dengan awal musim.

Kebetulan, kalau dilihat dari komposisi pemainnya, tim-tim semifinalis NBA ini bisa dibagi tiga sampai empat golongan. Tim yang komposisinya tidak berubah dari awal musim, tim yang komposisi pemain cadangannya makin bagus, dan tim yang komposisi tim utamanya ikut berubah. 

Denver Nuggets
Komposisi pemain Boston Celtics dan Denver Nuggets relatif sama sejak awal musim sampai babak playoff. Minimal starter dan cadangan yang rutin masuk line up ketika para starter beristirahat. Nuggets memang sempat memakai jasa Nick Young selama kurang lebih tiga minggu sewaktu Paul Millsap, Garry Harris, dan kalau tidak salah Jamal Murray cedera, tapi selepas para pemain utama mulai pulih kontrak Young tidak diperpajang.

Millsap, Harris, dan Murray memang pemain yang cocok dengan gaya permainan Nuggets. Meski tidak terlalu kekar, mereka lincah, ulet, dan jago nyelip. Gaya mereka bisa mengisi kelemahan Nikola Jokic yang lamban tapi punya visi bagus.

Jokic dikurung (nba.com)
Jokic dikurung (nba.com)
Jokic justru akan bermain bagus justru ketika dijaga ketat satu sampai dua pemain. Artinya ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengirim umpan. Kebetulan Craig, Murray, dan Garry Harris jago menempatkan posisi. Mereka jago bergerak ke ruang kosong yang mudah dijangkau umpan Jokic. Sayang hari ini Portland tampil jeli dengan memasang banyak big man.

Jokic sudah dihadang lebih dari satu pemain bertinggi minimal 206 cm sebelum berada dekat bawah jaring. Mau tidak mau ruang geraknya jadi sulit dan kalaupun berhasil mengumpankan bola, posisi penerima umpan bisa dibilang kurang pas. Telebih hari ini Murray dan Craig juga cedera.  

Bukan kebetulan juga kalau hari ini Damian Lillard bermain bagus dan big man mereka lebih ulet menutup ruang tembak pemain-pemain Nuggets.

Boston Celtics
Komposisi Boston Celtics juga tidak banyak berubah dari awal musim mengingat line up dan rotasi mereka cukup dalam. Meskipun memang biasanya rekor mereka melawan tim dengan big man kokoh di babak reguler kurang bagus.

Golden State Warriors
Di sisi lain, komposisi Golden State Warriors juga tidak banyak berubah. Paling hanya kedatangan Andrew Bogut, center yang membawa Warriors juara beberapa tahun lalu.

Kehadiran Bogut dirasa perlu mengingat Warriors mesti kehilangan Damion Jones yang cedera hingga akhir musim dan Demarcus Cousins yang cedera lagi setelah baru kembali bermain di paruh kedua babak reguler musim ini. Kebetulan Bogut berstatus tanpa tim jadi bisa dikontrak kapan pun meski waktu perpindahan pemain sudah berakhir.

(Channel: MLG Highlight) 

Portland Trail Blazers
Portland Trail Blazers jadi tim berikutnya yang menambah amunisi baru di bangku cadangan, Rodney Hood dan Enes Kanter. Meskipun berstatus sebagai pemain cadangan, peran mereka dinilai memberi nilai tambah yang besar mengingat mereka adalah starter di tim sebelumnya.

Hood yang kembali ke Blazers untuk kedua kalinya memastikan Blazers mempunyai empat guard dengan kemampuan tembak yang mumpuni bukan hanya dari sisi starter tapi juga cadangan. Nik Staukas memang bagus, tapi dari sisi konsistensi dan pengalaman Hood lebih teruji mengingat Hood juga sempat masuk final NBA musim lalu.

Kehadiran Kanter memastikan Blazers punya dua center klasik yang bagus di bawah jaring.

Bukan rahasia umum, center jadi sosok vital di Blazers mengingat dua guard utama mereka terbilang ofensif. Selain masalah mental dan keberuntungan, ketajaman dua guard Blazers ini yang membuat mereka konsisten bermain bagus di babak reguler beberapa musim terakhir, tetapi selalu kandas di babak playoff karena berturut-turut harus bertemu Golden State Warriors. Musim lalu mereka memang tidak bertemu Warriors di babak playoff, tapi guard utama mereka Damian Lillard dibuat mati kutu guard New Orleans Pelicans oleh Jrue Holiday.

Peran Kanter makin penting mengingat center utama Blazers Jusuf Nurkic mesti cedera sampai akhir musim di babak playoff putaran pertama lalu. Kanter jugalah yang hari ini membuat Jokic tidak bisa banyak bergerak.

Milwaukee Bucks
Milwaukee Bucks jadi tim selanjutnya yang komposisinya sedikit berubah. Perubahan yang tidak terlalu diperlukan sih sebenarnya mengingat mereka konsisten berada di posisi dua besar babak reguler.

Bukan rahasia umum kalau permainan Bucks makin gemilang sejak ditangani Mike Budenhoizer meskipun perubahan Bucks tidak terlalu signifikan dibanding musim lalu.  Yang paling kentara adalah masuknya dua center jago tembak, Brooks Lopez dan Ersan Ilyasova.

Kebetulan tidak perlu jadi pengamat NBA jempolan untuk mengetahui posisi mereka musim ini. Mereka memang diplot untuk jadi penembak jitu dari area tiga angka mengingat Giannis memang kurang piawai menembak dari luar. Jangan lupakan juga peran Pat Connaughton dan Donte Divinncenzo di bangku cadangan.

Kebetulan Mike Budenhoizer membuat permainan Bucks lebih simpel. Giannis dimainkan sebagai pemain yang menusuk ke dalam sembari mengoper bola.

Mirip Lebron di masa keemasannya dulu. Kebetulan, Giannis juga dikelilingi shooter paten seperti Khris Middleton, Eric Bledsoe, dan Malcom Brogdon. Bedanya dengan Lebron, Giannis nyaris tidak terhentikan ketika menusuk ke pertahanan lawan ketika harus berhadapan satu lawan satu dengan penjaganya.

(Channel: Freedawkins)

Komposisi pemain Bucks makin dalam dengan masuknya George Hill, pemain favorit saya Nikola Mirotic, dan Pau Gasol. Nama ketiganya jelas tidak sembarangan. Hill, meskipun lebih banyak berperan sebagai pemain cadangan, pernah diasuh pelatih juara Greg Popovic yang konon akan menambah masa baktinya tiga musim lagi.

Mirotic juga bukan nama sembarangan. Meski sempat dipuja sekaligus dihujani kritik saat bermain bagi Chicago Bulls, permainan konsistennya dari bangku cadangan membuat semua tim yang memakai jasanya bisa bernafas lega lantaran Mirotic konsisten mencetak 10 poin dan 5 rebound tiap musimnya.

Pau Gasol? Setahu saya Gasol malah tidak banyak mendapat menit bermain sejak mendarat di Fiserv Forum, markas Milwaukee Bucks, mengingat rotasi Bucks yang cukup dalam.

Toronto Raptors
Berbeda dengan adik Pau Gasol, Marc justru rutin mendapat tempat utama sejak pindah ke Toronto Raptors. Selain Gasol, Raptors juga mendapat tambahan tenaga baru Patrick McCaw, Jeremy Lin, dan shooter paten yang lama diskors karena gagal lolos tes narkoba Jordie Meeks.

Sayang ketiganya lebih sering tampil dari bangku cadangan meskipun punya peran yang tidak kecil di musim-musim sebelumnya. McCaw tidak lain adalah salah satu pemain andalan Warriors dari bangku cadangan saat mereka jadi juara NBA sedang Jeremy Lin, sebelum dua kali cedera panjang bersama Brooklyn Nets, sempat jadi fenomena tersendiri ketika bergabung dengan New York Knicks. Saya kok juga nggak yakin ketiganya tampil secara reguler dari bangku cadangan mengingat masih ada nama-nama Serge Ibaka, Norman Powel, dan Fred Vanvleet. Menit bermain ketiga cadangan reguler Raptors ini saja cenderung berkurang di babak playoff mengingat biasanya di babak ini starter bermain lima menit lebih lama dibanding babak reguler. Peluang Jeremy Lin atau McCaw tampil akan lebih besar jika Raptors sudah unggul atau ketinggalan jauh (15 poin +) di quarter keempat.

Philadelphia 76ers
Dua tim terakhir adalah tim yang paling menarik. Penampilan Houston Rockets dan Philadelphia 76ers terbilang menanjak sejak kedatangan pemain baru.

Philadelphia 76ers, meskipun dikenal memiliki tiga pemain bintang, dikenal tidak memiliki komposisi pemain yang cukup dalam musim ini. Markelle Fultz yang digadang-gadang jadi salah satu guard masa depan NBA malah tampil kurang gemilang lantaran cedera pundak, Zhaire Smith, rookie mereka juga cedera di awal musim dan baru bermain jelang akhir musim reguler. Belum lagi Wilson Chandler yang tampil mengecewakan mengisi peran small forward.

Tidak heran, jelang bursa perpindahan pemain ditutup mereka mendatangkan lebih dari empat pemain. Corey Brewer, Jonathan Simmons, Mike Scott, James Ennis, Boban Marjanovic, dan Tobias Harris.

Channel youtube chris smoove
Channel youtube chris smoove
Bersama Jimmy Butler, Joel Embiid, dan Ben Simmons, Tobias Harris menjelma menjadi big four Sixers. Selepas All Star, sixers jadi tim yang melaju lumayan mulus di posisi lima besar wilayah timur.

Tidak terlalu mulus tetapi terbilang aman di posisi lima besar, di wilayah yang di luar dugaan posisi delapan besarnya baru terlihat di akhir-akhir babak reguler. James Ennis dan Tobias Harris jadi pemain yang tampil cukup gemilang mencuri satu kemenangan di kandang Toronto Raptors.

Hanya saja, sebagus-bagusnya penampilan Sixers di babak reguler, penampilan mereka masih kalah dari Houston Rockets.   Selepas all-star, penampilan Houston Rockets-lah yang paling melejit. Dari 25 pertandingan, mereka hanya kalah lima kali. Satu pertandingan lebih banyak dari Blazers.

(Channel Ximo Pietro)

Houston Rockets
Meningkatnya permainan Houston Rockets ini bisa merupakan proses panjang. Bukan hanya dimulai selepas all-star, di mana bursa perpindahan pemain ditutup, tapi sejak perempat pertama awal musim.

Kebetulan awal musim Rockets tidak terbilang bagus terutama karena Chris Paul cedera, pensiunnya pelatih defense Rockets, Jeff Bzdelik, (untuk sementara) dan berlarut-larutnya perpanjangan kontrak Clint Capela. Kebetulan saja Carmelo Anthony yang lebih jadi sorotan karena sejak lama Anthony dikenal sebagai penembak yang egois dan malas bertahan.

Jumlah kemenangan tim-tim NBA selepas all-star (nba.com)
Jumlah kemenangan tim-tim NBA selepas all-star (nba.com)
Kebetulan juga penampilan Rockets makin baik dan berhasil masuk kembali ke peringkat delapan besar begitu Danuel House lebih banyak dipercaya mengisi peran Anthony dan Bzdelik kembali ke bangku cadangan Rockets. Paling tidak daya juang House dan rekan-rekan lebih patut diacungi jempol.

Penampilan Rockets makin gemilang selepas all-star terutama dengan masuknya Iman Shumpert, Austin Rivers, dan center yang tidak terpakai di Brooklyn Nets, Keneth Faried. Kebetulan ketiganya bukan cuma dikenal pantang menyerah dan jago bertahan.

Faried-Rivers (nba.com)
Faried-Rivers (nba.com)
Ketiganya bahkan ikut membantu Rockets unggul dari Warriors di babak reguler. Seingat saya, dari empat kali pertemuan, Rockets memenangi tiga pertemuan di antaranya. Salah satunya ketika tiga pemain baru tersebut sudah bergabung.

Hanya saja atmosefer playoff jelas berbeda. Durant dan Draymond Green bermain lebih serius dan dukungan penonton di kandang, Oracle Arena juga tidak bisa dianggap remeh.

Selain itu, alasan kenapa kontrak Capela sempat berlarut-larut jadi masuk akal. Akurasi tembakan Capela tidak terlalu bagus. Posisi nyamannya hanya di dekat jaring. Begitu Capela dibuat sibuk menjaga pemain di luar zona nyamannya, potensi Capela tidak keluar. Terlebih Capela terkadang harus ditempel Draymond Green. Guard terbaik serbabisa NBA. Meskipun secara tinggi badan Capela lebih unggul, postur Green yang lebih kekar menyulitkan Capela bergerak.

Kita juga tidak bisa melupakan faktor Harden, baik itu mental maupun peluang yang biasa ia dapat dari lemparan bebas. Harden yang biasanya dominan di babak reguler, biasanya kurang sigap apabila bermain di partai-partai menentukan. Itulah salah satu alasan kenapa Chris Paul didatangkan dari Clippers. Meskipun sama-sama belum pernah meraih cincin juara, mental Paul lebih siap dari Harden. Sayang Paul rentan cedera.

Faktor lain yang membuat Houston kurang bersinar ketika menghadapi Warriors adalah free throw. Boleh dibilang Harden adalah raja mendapat free throw (walaupun Ilyasova masih jadi pemain yang paling sering dilanggar).

Tiap kali menembak atau menusuk ke pertahanan lawan, Harden hampir pasti dilanggar atau minimal dianggap dilanggar oleh wasit. Kebetulan keistimewaan ini termasuk jarang terjadi apabila Rockets bertemu Warriors. Seingat saya kemarin, Harden hanya sekali dilanggar (walaupun faktanya bisa lebih) yaitu saat Harden menembak di bawah pengawasan mantan rekan satu timnya di Oklahoma City Thunder dulu, Kevin Durant.  

(Channel Rapid Highlight)

Menariknya, pada pertandingan kemarin, Rockets yang lebih sering tertinggal justru bermain bagus dengan mencetak 18 angka berbanding 14 angka begitu mata Harden tidak sengaja tercolok.

Permainan pantang menyerah Austin Rivers beberapa kali berhasil menutup ruang tembak Steph Curry dan juga Klay Thompson. Hanya saja keunggulan Rockets bukan disebabkan karena Rivers semata. Kebetulan sewaktu Harden masuk ruang ganti, Durant juga ikut rehat sejenak sehingga sengatan Warriors agak sedikit berkurang waktu itu.

Kalau mencermati dua game yang sudah dijalani masing-masing tim, tim yang penampilannya lebih menjanjikan justru tim-tim yang komposisi utamanya tidak banyak berubah. Mungkin karena kerangka tim-tim tadi memang sudah bagus dan jelas lebih padu karena sudah bermain bersama lebih lama.

Terlepas Bagaimana hasilnya nanti, saya sih berharap tim mana pun memberi perlawanan sengit. Kalaupun tidak lolos, paling tidak mereka bisa meraih dua kemenangan. Syukur-syukur bisa merebut satu kemenangan di kandang lawan. Blazers sudah, Celtics sudah, Sixers juga sudah. Tinggal Rockets yang belum. Semoga di game kelima nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun