Starter Lakers yang saya sebut namanya, paling Cuma Hart yang akurasinya di atas 35%, Kuzma cuma 31%, Ingram cuma masukin 25% tembakan tiga angkanya musim lalu, 16% sisanya ketinggalan di perguruan tinggi.
Dari statistik yang ada, nggak heran Ball nggak tampil bagus di penampilan perdana. Meski banyak yang bilang grogi, tapi bisa jadi lantaran Ball belom bermain sesuai gayanya, ngebukak ruang lebih banyak sembari sesekali nembak dari luar. Di pertandingan pertama, Lonzo kurang banyak berkembang lantaran bola nggak mengalir cepat antar pemain, seperti yang biasa Ball peragakan, tapi lebih mengarah ke permainan individu Brandon Ingram. Penerima umpan Lonzo juga cenderung pasif, nggak sama-sama berlari seperti pengrim umpannya. Jadi pas umpan diterima, ruang tembak pemaen keburu ketutup lawan duluan. Â Ingram sendiri mengemas 26 angka di pertandingan perdana, sebelum dinonaktifkan oleh God Father mereka, mas Magic Johnson karena kram.
Channel: Freedawkins
Saya sendiri nggak bisa komen banyak waktu pertandingan Boston Celtics lantaran kelewat kaga nonton, siaran ulangnya juga kagak. Tapi secara umum triple double yang Lonzo buat, boleh dibilang sih keren. Meskipun sekeren-kerennya Summer League tetep Summer League. Glen Rice Jr. MVP tiga tahun lalu, sekarang entah maen di mana. MVP 2015, Kyle Andersen emang dikenal sebagai pemaen cadangan andalan di Spurs, tapi cadangan tetep blom jadi starter. Â
Channel: Real GD Latest HighlightÂ
Para sniper ini aktif berlari menyongsong lingkar luar tembakan tiga angka sembari menunggu umpan cepat dan akurat dik Lonzo. Klo maennya ngegas terus apa kagak rentan cedera dik, makannya Magic dan stafnya ngebet pisan ngedatengin Rajon Rondo buat jadi mentor Lonzo, untuk lebih "menyelaraskan" umpannya dengan ritme NBA, sekaligus menularkan mental juara dan cara bertahan yang baik buat dik Lonzo. Cuma sifat ekspresif Rondo di kamar ganti sedikit dipertanyakan, nggak heran Lakers akhirnya menjatuhkan pilihan sama  kentavious caldwell pope yang lebih muda dan punya stroke yang lebih meyakinkan ketimbang Rondo. Meski 40% juga bukan angka yang bagus juga. Nggak heran Lakers mengincar Ian Clark, MVP final summer league, empat musim lalu bersama Warriors untuk jadi back up point guard. Meski saya lebih ngarep Gerarld Green yang stroke-nya lebih konsisten.
Kenapa Ian Clark? Karena doi secara teori mengenal gaya Luke Walton. Clark pernah dilatih Walton di Warriors saat Kerr cedera. Terlebih Clark punya defense yang bagus. Bisa melengkapi gairah anak-anak muda ini yang lain demen-demennya menyerang. Clark juga diharapkan bisa menginstall loops ala Warriors. Yups, selain pertahanan yang masih angin-anginan, pergerakan para sniper Lakers juga cenderung pasif, seenggaknya di Summer League. Extra pass cenderung hanya dilakuin sama pemaen yang berdiri melingkari garis tembakan tiga angka begitu pula di final. Lima tembakan Thomas yang masuk adalah buah dari pick and roll dan extra pass dan belom kliatan yang loops (termasuk double exit sebagai variasinya). Permainan extra pass dan pick and roll ini berhasil menjinakan permainan Blazers yang aktif di bawah jaring lewat keunggulan frame Swanigan ma Stokes.
Channel: Freedawkins
Musim lalu, pemaen yang gape banget sama Loop di Lakers, Nick Young udah nyeberang ke Warriors, padahal loop cocok banget buat doi. Sebelum para starter gantian  cedera musim lalu, akurasi tembakan tiga angka yang sekitar 45%. Beberapa poin di antaranya diraih lewat loops. Musim ini yang jelas gape baru Ball.