Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tuntasnya Penantian Cleveland Cavaliers

20 Juni 2016   12:51 Diperbarui: 20 Juni 2016   16:30 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
localtvwhotv.files.wordpress.com

Akhirnya Cleveland Cavaliers meraih cincin juara untuk pertama kali dalam sejarah NBA. Cincin pertama sejak Cavs berdiri. Tim NBA dengan penantian juara paling lama, 45 tahun. Rekor ini sebenarnya sama (dan jelas akan dipecahkan) oleh Los Angeles Clippers. Keduanya mulai berpartisipasi di NBA sejak tahun yang sama (1970-1971), hanya saja Clippers memakai nama Buffalo Braves di delapan (koreksi) musim pertamanya.

Penantian ini seakan menuntaskan keyakinan Lebron James yang memilih pulang kampung setelah merantau dan meraih cincin juara bersama Miami Heat (2012 dan 2013). Bukan keputusan mudah sebenarnya dan nyaris mustahil lantaran Cavs berada di peringkat 13 wilayah timur, sebelum James pulang kampung. tapi tidak buat James.  Itulah yang James ucapkan saat diwawancara Doris Burke sesuai Cavs memastikan cincin juara pertamanya

"I gave everything that I have. I put my heart and my blood and my sweat and my tears in this game and—against all odds, against all odds, I don't know why we want to take the hardest road. I don't know why the man above gave me the hardest road but there's nothing the man above going to put new situations that you can't handle.And I just kept the same, positive at attitude like, instead of saying why me? I was saying this is what he wanted me to do. Cleveland this is for you!"

Keyakinan James berbuah manis. Pada pertandingan kali ini Lebron meraih tripel double dengan 27 angka 11 rebound dan 11 assist. James menjadi  pemain ketiga yang meraih triple double di pertandingan final  game ke-7 NBA. Berbeda dengan kedua pendahulunya, Jerry West dan James Worthy (Lakers), James masih menjadi  satu-satunya pemain yang meraihnya di kandang lawan dan menang. 

West memang meraihnya di the Forum, home ground Lakers sebelum Staples Center, hanya saja Lakers kalah dari Boston Celtics. Raihan Worthy nyaris disamai Draymond Green jika saja pagi tadi Green menyumbang 1 assist lagi dan menang. Penampilan Green ini justru lebih bersinar dari Splash Brothers yang melempem lantaran dijaga ketat sepanjang pertandingan. Total keduanya hanya mencetak 31 angka. Lantaran dijaga ketat, Green justru leluasa menembakan 6 tembakan tiga angka pertamanya, dan meraih 32 angka 15 rebound dan 9 assist.

Cavs tidak akan tampil bagus jika hanya James yang bermain bagus. Walaupun memimpin perolehan angka, peran James justru lebih kentara dari sisi defense, terutama lewat salah satu blok-nya yang menghentikan lay-up Steph Curry.    Dari sisi offense, peran Irving justru lebih kentara, terutama di babak kedua. Dari 26 poin yang dicetaknya, 12 diantaranya dicetak di quarter ke-3. 

Kevin Love-pun seakan kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rebounder papan atas NBA, setelah tampil kurang menggigit sejak pindah ke Cavs. Kali ini Love meraih 14 rebound, nyaris mendekati raihan Love selama bermain bagi Timberwolves (rerata 14-15 rebound per musim), Love memang mendapat peran lebih besar sejak paruh kedua babak reguler, untuk lebih agresif mencetak angka, bermain di bawah jaring, dan terutama untuk (memainkan serta) mendistribusikan bola. Cara ini terbilang efektif lantaran penjagaan lawan pasti akan lebih didahulukan pada Lebron James dan Irving. Kali ini pun sama walau statistik ini diraih lantaran Warriors tidak bisa memainkan center terbaiknya, Andrew Bogut.

Sebuah kemenangan sempurna, namun nggak semudah kelihatannya. Di musim perdananya, James membawa Cavs masuk final, hanya saja mereka kalah dari Golden State Warriors.

Musim berikutnya seharusnya terlihat mudah. Setengah musim di babak reguler mereka hanya kalah 11 kali. Raihan bagus yang justru membuat pelatih David Blatt dipecat lantaran mereka berbagi puncak klasemen dengan Toronto raptors di tengah musim dan masih mungkin dikejar Hornets yang hanya berselisih satu kekalahan dari mereka kala itu. Terlebih “Cavs butuh semangat kebersamaan yang lebih kentara.” kata General Manager Cavs, David Griffin.  

Asisten pelatih Tyron Lue berhasil membuat tim ini bermain lebih ofensif, cepat, dan bertenaga, dengan raihan poin per game yang lebih baik, 110 poin per pertandingan, berbanding 105 poin saat dilatih Blatt.  Lue berhasil menyuntikan semangat baru lewat permainan small ball yang cepat, terinspirasi oleh Golden State Warriors, dengan memainkan Kevin Love (2,08) meter dan Tristan Thompson (2,06) meter. Postur yang terbilang mungil untuk big man NBA yang rerata bertinggi 2,11 meter. 

Terlepas dari urusan teknis, Lue berhasil membuat tim bermain agresif dan mampu beradaptasi dengan permainan moderen NBA (berkaca dari Warriors). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun