Mohon tunggu...
Muhammad Hidayat
Muhammad Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.

Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Soal "Fiksi" Bikin Toko Buku Jadi Galau

11 April 2018   10:21 Diperbarui: 11 April 2018   17:55 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TripAdvisor

Terdengar kabar bahwa toko-toko buku terkemuka di negeri Sembilang mulai galau. Pasalnya bukan apa-apa, karena baru-baru ini ada seorang ahli ternama yang mengatakan ada satu jenis buku yang dulunya tergolong non fiksi,  sekarang harus berganti menjadi buku golongan fiksi.  Manejer toko pada galau menentukan apakah mereka akan memindahkan sebagian buku dari rak buku kategori lain untuk dipindah ke bagian fiksi. 

Saat ini keputusan sedang digodok dengan keras. Apakah untung ruginya dengan adanya perubahan tersebut. Berbagai aspek tengah ditelaah. Apakah pelanggan yang telah terbiasa tidak akan protes karena kebingungan. Atau mereka akan pindah ke toko buku lain karena merasa kebutuhannya tidak ada di toko tersebut, padahal sebenarnya ada, cuma sudah berbeda rak saja. 

Atau...jangan-jangan jika tidak dikategori ulang buku-bukunya, malah pelanggan akan lebih marah karena sudah menyalahi kategori baru tersebut. Akhirnya berakibat pada ditinggalkannya toko buku tersebut, pindah ke toko lain. Semua serba sulit untuk memutuskan. Tidak ada yang berani mengambil langkah duluan. Semua masih "wait and see".

Sampai saat ini Asosiasi Toko Buku Nasional belum mengeluarkan pernyataan resmi atas desas-desus ini. Ini membuat manejer toko buku tambah galau, sebab mereka merasa tidak diperhatikan. Mudah-mudahan soal fiksi ini bisa selesai segera. 

DPS 11 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun