Mohon tunggu...
canmalini
canmalini Mohon Tunggu... Insinyur - Calon insiyur cantik

hehehehehehee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekurangan adalah Semangat

24 Mei 2019   01:01 Diperbarui: 24 Mei 2019   01:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disabilitas didefinisikan sebagai seseorang yang mampu melakukan kegiatan dengan cara yang berbeda. Memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas tidak mengurangi semangat mereka untuk melakukan aktifitas layaknya manusia lainnya. Tidak jarang penyandang disabilitas dipandang sebelah mata dan tidak kompeten dalam hal bekerja. Namun hal tersebut tidak berlaku pada outlet Burger King di Simpang Dewi Sri, Sunset Road, Kuta, Bali. Mereka memperkerjakan penyandang disabilitas sebagai pelayan, kasir, cleaning service, maupun tukang masak.

Memperkerjakan penyandang disabilitas sebagai pegawai di outlet Burger King Sunset Road  adalah salah satu upaya dalam memberikan hak aksesbilitas kepada mereka untuk hidup mandiri dan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. 

Selain itu penyandang disabilitas juga dapat mengembangkan diri dalam hal berinteraksi dengan masyarakat Apa yang dicanangkan pemerintah mengenai hak setiap orang di Indonesia adalah sama, direalisasikan oleh pemilik outlet Burger King di Sunset Road Bali. 

Setiap penyandang disabilitas memiliki kesetaraan yang sama dengan masyarakat lainnya, kesempatan untuk berkembang juga sama, tidak ada istilah diskriminasi untuk mereka. Selain memberikan dampak positif kepada penyandang disabilitas juga meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak dan martabat penyandang disabilitas.

Ketika saya datang ke outlet Burger King tersebut, awalnya merasa canggung namun setelah berinteraksi dengan mereka saya merasa kagum dengan apa yang mereka kerjakan. Pelayanan yang diberikan pun tak kalah dengan pelayanan Burger King lainnya. 

Pada desain outletnya sudah terlihat sesuatu yang berbeda, dinding bagian luar yang terbuat dari kaca terdapat gambar-gambar mengenai bahasa isyarat berupa gerakan jari tangan, diatas meja kasir juga terdapat kertas berwarna merah dengan tulisan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, "Sorry, iam deaf case select the picture on the menu to order. Thankyou, (Maaf saya tuli, silahkan pilih gambar dimenu untuk pemesanan. Terimakasih)". 

Awalnya saya tidak menyadari hal tersebut, kemudian ketika saya datang ke bagian kasir untuk melakukan pemesanan, salah satu pelayan yang melayani saya menunjuk ke arah kertas berwarna merah yang berisikan pemberitahuan mengenai keterbatasan mereka. Mulai saat itu saya langsung menyesuaikan diri dan kemudian mencoba berinteraksi dengan pelayan tersebut semaksimal mungkin sehingga tidak menyinggung perasaannya.

Saat berada dilokasi saya memperhatikan salah satu pegawai, sebut saja namanya Angel. Seorang wanita dengan paras cantik dan postur tubuh yang tidak begitu jauh dengan saya, bekerja dengan uletnya. Mulai dari melayani pembeli, mengantarkan makanan sampai membersihkan meja dari sisa makanan yang sengaja ditinggalkan oleh pembeli. Bahkan ia juga membersihkan lantai. Begitu ulet Angel bekerja, padahal saya sendiri berada disana hanya sebentar tetapi ketika melihat orang seperti Angel saya merasa sangat bersyukur dengan keadaan saya saat ini. Bisa melakukan segala aktifitas tanpa harus merasa kekurangan.

Pada saat saya berada di tempat tersebut  saya juga mengamati pegawai yang lain, ternyata tidak semua pegawai merupakan penyandang disabilitas, terdapat beberapa pegawai bukan penyandang disabilitas. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk membimbing dan melatih penyandang disabilitas dalam bekerja. 

Bukan untuk dijadikan pembanding melainkan seseorang yang dapat menjaga mereka jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena bagaimanapun mereka memiliki hak untuk dilindungi. Tetapi bagi pembeli yang belum pernah atau belum terbiasa berinteraksi dengan penyandang disabilitas mungkin akan merasa tidak nyaman sehingga pendamping memang sangat diperlukan. Walaupun sebenarnya setiap orang adalah sama, sekalipun mereka penyandang disabilitas.

Kejadian singkat yang berlangsung pada hari itu, benar-benar menyadarkan saya mengenai makna hidup. Mereka dengan segala keterbatasan sangatlah bersemangat menjalani hidup, mengisi kehidupan mereka dengan bekerja. Memiliki keterbatasan tidak membuat mereka putus asa, justru malah memberikan semangat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun