Mohon tunggu...
Bonnie Soeherman
Bonnie Soeherman Mohon Tunggu... Konsultan - I am a trainer in the field of innovation, management accounting, and business modeling

I am a trainer in the field of innovation, management accounting, and business modeling, especially in startup companies and existing companies that are developing innovation/ corporate startups. I am very enthusiastic in learning and sharing about creative industry and its prospect. Contact our email: bonnieigniting@gmail.com to get more sharing from Bonnie S Visit my Channel: https://www.youtube.com/c/BonnieS

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Bisnis Intellectual Property Sulit Eksis dan Berkembang? Apa yang Salah?

18 Mei 2022   23:26 Diperbarui: 18 Mei 2022   23:47 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjuangan kreator IP di tanah air tidak mudah. Kita pernah merayakan kebesaran Gundala, Si Buta dari Goa Hantu, Si Huma, Unyil, dan lain sebagainya seperti kisah pewayangan karya alm. RA Kosasih yang pernah melekat di hati saya. Namun sekarang... spirit itu telah memudar seiring masuknya IP-IP dari negara asing. Apa yang terjadi? Benarkah karya anak bangsa ini tidak sekelas kreasi asing? Apa yang salah disini?

Sudah banyak upaya baik dilakukan oleh produser tanah air untuk me-reborn tokoh-tokoh kenamaan pada zamannya, dan hasilnya, perjuangan ini tidak mudah! Bukan karena keterbatasan teknis. Dari sisi desain, animasi, efek, aktor, jelas sudah sangat berkualitas. Namun, ada satu hal yang belum cukup terjamah, yaitu aspek endurance atau ketahanan untuk eksis dan berinovasi.

Masyarakat jawa mengenal prinsip Witing Trisno Jalaran Soko Kulino, yang secara sederhana diartikan sebagai "cinta adalah akibat dari sebuah kebiasaan". Sebuah kebiasaan berpotensi menumbuhkan rasa suka atau bahkan cinta. Membangun rasa cinta perlu ketahanan (endurance) dan konsistensi. Sejenak yuk kita lihat bagaimana manajemen IP-IP kelas dunia.

Tentunya, kita tak asing dengan sederet nama superhero seperti Superman, Batman, Spiderman, Ironman, hingga tokoh-tokoh fiksi negeri Sakura seperti Ultraman, Son Goku, Doraemon, Naruto, dan Monkey D Luffy. Mengapa mereka benar-benar terasa dekat hingga menjadi top of mind?

Cukup jelas alasannya, ini karena kisah mereka ada sepanjang zaman. Tokoh-tokoh ini telah mewarnai jagad IP dari waktu ke waktu. Selain karena kualitas disain, cerita, dan pesan moral, mereka selalu eksis memberikan hal baru kepada para fans, apapun bentuknya. Mulai kisah/ episode baru, merchandising, hingga event-event inovatif. Seolah tak ada jeda atau masa vakum yang terlalu lama.

Bahkan tokoh Superman telah ada sejak tahun 40an dan Ultraman telah berusia lebih dari 55 tahun. Mereka memiliki roadmap yang panjang dan konsisten. Bisnis IP bukan hanya tentang kepiawaian kemampuan merancang cerita, disain, permaianan efek. Konsistensi kehadiran yang pasti di tengah masyarakat, ini yang membuat mereka makin mudah dikenal dan melekat di benak pikiran konsumen, terutama fans-nya. Bisnis IP ibarat pertandingan lari maraton, perlu ketahanan jangka panjang.

Apakah perjuangan mereka selalu mulus?

Tentu tidak. Namun yang pasti, mereka tidak pernah berhenti me"maintaince" audien-nya. Kepastian kehadiran mereka menciptakan kebiasaan baru. Kebiasaan inilah yang membuat para fans makin jatuh cinta dan melekatinya. Bahkan bagi mereka yang mungkin tidak menyukainya, akan perlahan menyukainya.

WTJSK, inilah rahasianya, untuk membuat audien Anda mencintai karakter yang Anda cipatakan, ciptakan kebiasaan dan kemelekatan. Selanjutnya, untuk menciptakan kemelekatan, diperlukan proses panjang untuk memeliharanya. Membangun IP adalah sebuah investasi, bukan proyek setahun, lima tahun langsung cuan. Upaya ini bisa memakan waktu melampaui 10 tahun. Bisnis IP adalah bisnis lintas generasi, dan sekali lagi, yang secara konsisten membangun kebiasaan untuk menciptakan attatchment. Tidak boleh terjadi jeda atau kevakuman terlalu panjang karena IP Anda akan terlupakan. Anda akan kehilangan prospek sekian generasi.

Tapi tunggu, mungkin Anda berpikir, toh ada tuh IP yang baru saja muncul dan laris manis. Bahkan ditonton sekian juta audien dalam waktu beberapa hari setelah rilis. Ya bisa jadi. Hal ini ditopang oleh kualitas dan rating film yang bagus, bahkan oleh peran marketing yang handal. Tapi percayalah jika tidak dimaintain, ini akan menjadi bisnis jangka pendek.

Jika mindset Anda masih business as usual yang hanya mengandalkan dashboard laporan keuangan tahunan saja, jangan pernah masuk dalam industri ini. Industri IP adalah sebuah pertandingan maraton, investasi besar untuk membangun ekosistem raksasa yang hanya bisa dinikmati di masa depan. Dan peluang ini, adalah milik orang-orang yang memang memiliki visi, endurance, konsistensi berinovasi, dan tentunya dukungan investasi yang relatif besar. Lalu, bagaimana dengan risiko bisnisnya? Di kesempatan lain, saya akan berbagi hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun