Suasana lebaran Idul Fitri setiap tahun diperingati dengan sangat meriah dipusat perbelanjaan mulai dari pasar lokal sampai moll melihat suasana tersebut masyarakat dapat melakukan belanja ternyata masyarakat indonedia tidak mengalami kesusahan artinys ekonomi baik2 saja sampai gang di pasar tidak bisa lewat dan di moll antri untuk naik eskalator karna beban tidak mampu, seamdainya tidak terjadi hal tersebut dapat dikatan dengan rill masyarakat susah, karna tidak bisa belanja artinya tidak punya uang, tetapi dalam kritikan pihak mengayakam bahwa ekonomi indonesia terpuruk karna tidak sesuai harga barang pendapatan
Keamanan masyarakat cukup baik kondusip ini ukuran dasar bahwa keistabilan normal bidang ekonomi perayasn Idul fitri dengan suasana meriah sebagai  bahagiam dari budaya ummat Islam sesungguhnya ada perbedaan perayaan Idul fitri di negara islam lainya seperti di  negara Arab dalam perbedaanya sosial dan budayanya di Arab tidak di sibukkan dengan kue lebaran, baju lebaran, makanan lebaran tapi kebiasaan di Indonedia sejak turun temurun, memeriahkanya sehingga suda menjadi suatu tutitutan apa yang di sebut THR atau tambahan gaji untuk lebaran dari perusahaann.