Mohon tunggu...
Calon Pujangga
Calon Pujangga Mohon Tunggu... Lainnya - Masih amatiran. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung. :)

Calon Pujangga hobi menulis, membaca karya sastra dan berteater. Suka sama seni dan berwisata. Isinya kisah-kisah dan ragam konten lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Edukasi Mental Illness dari Drama Korea "It's Okay to Not be Okay" (dengan Sedikit Spoiler)

8 Januari 2021   13:00 Diperbarui: 8 Januari 2021   13:06 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit : Tribunnews.com

Saya yang biasanya tidak suka nonton drama Korea, kali ini saya menontonnya. Saya mendengar dari teman-teman yang sudah menontonnya, katanya drama Korea ini bagus dan membahas beberapa mental illness.  Saya menjadi tertarik untuk menontonnya, juga mengingat kesehatan mental yang merupakan suatu hal masih tabu untuk dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Drama Korea yang paling berkesan untuk saya dan bisa meluapkan gejolak emosi saya. Terlebih bagi mereka yang memilikinya. Dalam drama Korea ini terdapat salah satu metode yang digunakan untuk meredakan rasa cemas dan panik, yaitu metode Butterfly Hug.  Metode Butterfly Hug sangat membantu bagi penderita gangguan stres Pascatrauma (PTSD) yang mana mereka bisa cemas sewaktu-waktu, karena adanya rangsangan yang membawa ingatan atau kilas balik peristiwa traumatis di masa lalu. 

Drama Korea It's Okay to Not be Okay dalam judul hangul (Huruf Korea) nya ditulis "  사이코지만 괜찮아  " dan  disutradai oleh Park Shin-Woo. Serial drama Korea terdiri dari satu musim, 16 episode dan bila di Korea tayang di jaringan televisi TVN. Namun, jika kalian tertarik untuk menontonnya kalian bisa menonton dengan berlangganan Netflix. Genre Drama Korea It's Okay to Not be Okay ialah romansa dan drama. Dikala drama Korea yang lain membahas mengusung tema percintaan dan drama Korea ini mengusung tema mental illness. Latar tempatnya kebanyakan ada di rumah sakit jiwa. Jarang ditemui ada drama atau serial film yang berlatar tempat di rumah sakit jiwa.  Rating dari IMDb tinggi yakni mencapai 8,7/10. 

Menceritakan tentang Moon Gang-tae , seorang pekerja kesehatan komunitas di bangsal psikiatri yang tidak punya waktu untuk cinta dan Ko Moon-young, seorang penulis buku anak-anak sukses yang menderita gangguan kepribadian antisosial dan tidak pernah mengenal cinta. Setelah bertemu, keduanya perlahan mulai menyembuhkan luka emosional satu sama lain dan saling jatuh cinta.

Adapun beberapa mental Illness yang ada dalam drama Korea ini adalah :

1. Ko Moon-young mengalami gangguan kepribadian antisosial karena pengaruh didikan ibunya  yang toxic. Ko Moon-young penulis buku anak-anak dengan isinya yang dark, tetapi memiliki pesan moral.

Salah satu dongeng karya nya yang sangat saya ingat dan menyentuh hati adalah dongeng "Anak Lelaki yang Penuh Ketakutan." Dongeng tersebut bercerita tentang seorang anak lelaki yang selalu dihantui oleh mimpi buruk karena pengalaman traumatisnya di masa lalu. Ia lelah dengan mimpi buruknya dan bertemu dengan seorang penyihir mengambil mimpi buruknya dan memperoleh kebahagiaan. Selang beberapa tahun, ia tumbuh menjadi dewasa dan ia sadar bahkan setelah mimpi buruknya hilang, ia tak kunjung bahagia. Suatu malam bulan bersinar penuh dan ia bertemu dengan penyihir lagi. Ia bertanya kepadanya mengapa ia tak bahagia? Lalu, penyihir tersebut menjawab, " Jika kamu tidak bisa melawannya, kamu akan selamanya menjadi anak yang belum dewasa," kata si penyihir. Kenangan yang menyakitkan. Kenangan akan penyesalan. Kenangan saat melukai dan dilukai. Kenangan saat dibuang dan kembali. Orang yang bisa tumbuh bersama semua kenangan itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat, dan mudah menyesuaikan diri. Orang seperti itu yang bisa mendapatkan kebahagiaan. Trauma ada untuk diingat dan dihadapi. Bukan untuk dilupakan dan dihindari. Jika tak dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh.  Ketika peristiwa trautamis masa lalu menghampiri, saya selalu teringat dengan dongeng ini. 

2. Moon Sang-tae mengalami gangguan autisme. Namun, ia memiliki bakat melukis yang luar biasa.

3. Kwon Ki Do mengalami gangguan Mania/Manic Disorder karena ia ditelantarkan oleh orang tuanya dan keberadaannya disembunyikan dari publik. Orang tuanya merupakan seorang politisi. Saudara-saudaranya yang mampu mencapai dan mengikuti jejak orang tuanya menjadi politisi, sementara Kwon Ki Do sebaliknya. Hal itu membuat Kwon Ki Do terlihat berbeda dan orang tuanya menjadi bersikap demikian terhadapnya.

4. Moon Gang-tae mengalami trauma masa lalu. Ibunya yang tak memberikan kasih sayang penuh terhadapnya dan fokus mengurus adiknya (Moon Sang-Tae) karena sejak kecil adiknya telah mengalami gangguan autisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun