Mohon tunggu...
Calon Pujangga
Calon Pujangga Mohon Tunggu... Lainnya - Masih amatiran. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung. :)

Calon Pujangga hobi menulis, membaca karya sastra dan berteater. Suka sama seni dan berwisata. Isinya kisah-kisah dan ragam konten lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisahku besama Sahabat

20 Desember 2020   15:00 Diperbarui: 20 Desember 2020   15:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit : katabijakbahasainggris.com

Aku mempunyai seorang sahabat bernama Naya. Kami sudah akrab sejak semester satu. Kami sudah seperti perangko dan amplop. Kemana pun kami pergi, kami selalu bersama. Di kampus, kami sering duduk bersebelahan, mengerjakan tugas bersama, dan selalu satu kelompok. 

Aku sering menunggu Tela di perempatan fakultas kampusku. Kami sering berangkat ke kampus bersama-sama. Di sepanjang perjalanan menuju kampus, kami saling berbincang tentang tugas hari ini, esok, dan sebagainya.

Hari itu, aku sangat sedih. Leen tidak hadir kuliah lagi. Ia dirawat di rumah sakit lagi, karena penyakit matanya kambuh lagi. Ya, Naya pernah bercerita padaku bahwa ia memiliki penyakit ini sejak SMP. Hari-hari kulewati dengan penuh kesunyian. Di kelas sangat ramai, tapi terasa sepi bukan jika sahabatmu tidak berada di sana?

Ia satu-satunya temanku di kelas. Aku tidak begitu akrab dengan teman sekelas lain. Kami hanya sekedar kenal dan menghubungi jika ada tugas, penting dan perlu. Saat teman-teman bertanya tentang kabarnya, hatiku pilu. 

Begitupun dengan Naya. Naya juga paling akrab denganku. Kami sama-sama kuliah di kampus yang sama, satu program studi, dan tinggal di pulau Bali. Naya orang Jimbaran dan aku orang Denpasar. Setiap hendak mudik, kami selalu balik bareng agar tidak nyasar di bandara.

Ini sudah kesekian kali Naya izin tidak mengikuti perkuliahan. Aku selalu menantinya di kampus. Ketika ia kembali, aku luar biasa gembira. Namun, ini sudah lewat, lebih dari seminggu. Aku memutuskan untuk menghububunginya.

 "Naya, hari ini kamu engga berangkat lagi?"
 "Maaf Yas, hari ini aku engga masuk kuliah. Hari ini aku operasi mata di Bali."
 "Oh begitu. Semoga operasinya lancar ya."
 "Aamiin, terima kasih ya Yas." 

Aku sudah hapal dengan rumah sakit yang sering dikunjungi Naya. Jadi, di kota tempat kami kuliah, ia bersama paman dan bibi yang menunggunya di rumah sakit. Namun, untuk hari ini ia tengah berada di salah satu rumah sakit Jimbaran. Liburan tiga, berlangsung selama dua minggu. 

Aku mudik ke Bali sendirian. Aku menjenguk Naya. Aku juga lumayan akrab dengan orang tuanya.  Begitupun dengan Naya. Ia juga mengenal orang tuaku. Aku sekeluarga menjenguk Naya dan sempat mengobrol sejenak. 

Semester empat berjalan, akhir bulan Februari ada kabar bahwa virus Corona telah sampai ke Indonesia. Berita dari media yang membuat banyak orang panik. Ada yang berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok, masker, dan hand sanitizer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun