Mohon tunggu...
Savana Biru
Savana Biru Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Calon seniman

Belajar di FSRD UNS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Batik Sejak Dini

14 Februari 2020   21:20 Diperbarui: 14 Februari 2020   21:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanopi FSRD (uns.ac.id)

C0619047 Savana Biru Penulis; Mahasiswa Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret

Salah satu usaha untuk pengembangan dan pelestarian batik Indonesia adalah mengenal batik lebih dekat, namun tidak semua masyarakat Indonesia mengenal teknik batik, terutama generasi muda atau anak-anak. Dalam upaya mengenalkan batik lebih dekat, Mahasiswa UNS Jurusan Seni Rupa Murni FSRD UNS mengenalkan lebih dekat kepada anak-anak bagaimana membuat batik. Acara ini juga melibatkan mahasiwa baru di prodi lain di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret.

Dalam rangka pengenalan batik pada anak-anak, Prodi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain bekerjasama dengan SD Cemara 2 Surakarta, mengadakan workshop teknik batik cap dengan pewarnaan sintetis Remasol pada tanggal 12 Februari 2018.

Bertempat di Kanopi Gedung II FSRD UNS, sejumlah 113 orang siswa-siswi SD Cemara 2 Klas 1A, 1B, 1C dan 1D Surakarta mengikuti workshop batik dengan pemateri adalah Kaprodi Kriya Tekstil Dra. Tiwi Bina Affanti M.Sn, dan dibantu oleh 12 orang mahasiswa Kriya Tekstil dan Alumni seperti arteikel dalam web fsrd.uns.ac.id.

Workshop diawali dengan game pra kondisi dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta dengan materi yang akan disampaikan. Setelah sambutan dan acara ceremonial, siswa-siswi juga diajak untuk menyerukan yel-yel semangat dan senam penguin. Kemudian foto bersama per kelas.

Kakopi Gedung II FSRD dengan bentuk yang khas membawa semangat tersendiri pada peserta workhsop yang hadir. Bangunan yang berada dalam satu lingkup dengan Perpustakaan UNS, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Hukum rimbun oleh pohon besar dan membawa raya nyaman pada setiap acara yang diselenggerakan di sana.

Workshop dibagi dalam empat kelompok besar, hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pelaksanaan workshop. Kelompok workshop mengerjakan proses ngecap dan mewarnai. Disediakan 3 set meja cap batik, untuk dicetak di atas kain mori 3030 cm persegi.

Setelah proses pengecapan, siswa-siswi diatur duduknya untuk memudahkan proses pewarnaanya. Pembagian kelompok menjadikan workshop berjalan tertib dan lancar seuai urutan yang telah disiapkan. Pelibatan mahasiswa dalam setiap kelompok dirasakan sangat membantu proses workshop secara keseluruhan.

Belajar cap batik (uns.ac.id)
Belajar cap batik (uns.ac.id)

Merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar siswa-siswi SD Cemara 2 yang mengikuti workshop batik saat itu. Riuh suara anak-anak menggambarkan rasa gembira seluruh pesera dan pendamping yang hadir. Karakter anak-anak sangat terlihat dari eksplorasi kreatifitas dalam pewarnaan dilakukan oleh para siswa tersebut sehingga menghasilkan visual yang unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun