_Cerpen_
DIALOG CINTA YANG KANDAS
___
Laki-laki itu tertidur tanpa selimut. Bau alkoholnya masih menyeruak. Huft. Lagi dan lagi.
"Gadisku." Dia bergumam meski mata masih tertutup.
"Jangan bermimpi kotor di kamarku, bodoh!" tegasku, lalu melemparnya dengan bantal sofa. Yah, dia tidak akan mungkin mendengar.
Namanya Justin, dia berdomisili Toraja. Kutemukan dia dalam keadaan demikian saat melewati gang dekat rumah. Entahlah! Mengapa begitu tiba-tiba dia datang.
Hal yang ingin kulakukan sekarang adalah duduk, diam, dan jangan tidur. Toh, aku sedang bersama pemabuk. Bukannya suuzon, tetapi lebih baik mencegah dari pada ke tenda biru tanpa persiapan yang matang-matang.
"Panas." Laki-laki itu bergumam lagi. Masih dengan mata yang terpejam, dia membuka bajunya lalu membuangnya asal. Sedetik setelahnya, kasurku penuh muntah.
"Bajingan!" umpatku tertahan.
"Oke! Tunggu dia bangun esok hari dan biarkan dia yang membersihkan semuanya!" Aku mencoba menenangkan diri.
"Hei, buatkan aku kopi tanpa gula."