Mohon tunggu...
Callista BanafsajTsamara
Callista BanafsajTsamara Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Hallo semua!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Berita Hoax: Jangan Hanya Baca Satu Berita!

23 Oktober 2022   16:41 Diperbarui: 23 Oktober 2022   16:44 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini, banyak sekali kejadian yang mengejutkan maupun memilukan. Kita ambil contoh pada tragedi kanjuruhan. Tragedi yang mungkin tidak akan kita lupakan dan tragedi itu pun telah tercatat pada kecelakaan sepak bola terbesar ke-2 di dunia. Kehebohan dari tragedi ini pun banyak mengundang berita hoax yang muncul. Tak bisa dipungkiri, jika berita hoax selalu ada dalam berita trending. 

Sebagai contoh berita hoax pada tragedi kanjuruhan itu ialah banyak sumber menyebutkan jika tragedi ini mulanya adalah bentroknya kedua kubu supporter sehingga bentrok itu menewaskan 127 nyawa. Hal itu telah dibantah sendiri oleh Mahfud MD. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD, telah menegaskan jika tragedi kanjuruhan tidak terjadi karena bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. "Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari Arema," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (2/10). 

Pada artikel merdeka.com yang berjudul "Kronologi Kericuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya yang Telan 127 Korban Jiwa" pada 2 Oktober 2022, juga telah menjelaskan kronologi sebenarnya yang mengakibatkan kericuhan di Kanjuruhan. Ketika wasit meniup peluit yang menandakan  pertandinngan berakhir, para pemain Arema FC berjalan ke tengah lapangan, untuk memberikan penghormatan kepada Aremania yang telah mendukung penuh di Stadion Kanjuruhan. Saat itu sudah ada beberapa Aremania yang masuk lapangan. Mereka tidak melakukan aksi yang anarkis tapi justru menghampiri para pemain Arema FC. 

Namun, setelahnya situasi menjadi sulit untuk dikendalikan karena ada seorang Aremania yang kemudian masuk lapangan sambil berlari membawa bendera Persebaya Surabaya  yang tercoret. Kemudian aksi itu diikuti oleh Aremania lainnya yang masuk ke dalam lapangan dan jumlahnya makin banyak. Jadi dapat disimpulkan jika tragedi ini bukan akibat dari bentrok kedua supporter dikarenakan supporter persebaya tidak boleh ikut menonton pertandingan itu. 

Hal apa yang dapat kita lakukan untuk dapt mengetahui mana berita hoax dan mana yang tidak? 

1.  Pintarlah dalam memilah berita, cari sumber yang akurat. 

2.  Jangan mudah percaya pada satu berita saja, baca berita lain dengan topik yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun