Mohon tunggu...
Callista Ignacia
Callista Ignacia Mohon Tunggu... -

mahasiswi DKV Universitas Ma Chung \(^.^)/ salam hangat..

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Vintage dan Retro Modern Masa Kini

8 April 2016   16:32 Diperbarui: 8 April 2016   20:37 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah Vintage dan Retro sering sekali terdengar di telinga kita hingga masa kini. Istilah tersebut tidak terasa asing lagi karena sudah ada sejak 1900-an. Tetapi tahukah anda walaupun sama-sama memiliki karakter old style, Vintage dan Retro sejatinya berbeda dalam segi desain dan tahun kepopularannya. Menurut Emily Chalmer seorang desainer interior gaya Vintage berada dikisaran tahun 1920–1980, dimana pada era ini kebanyakan orang mengingat baik masa kecil mereka sendiri, atau dari rumah kakek-nenek mereka. Sedangkan menurut Kamus Oxford, kata “Vintage” itu bisa berarti “old and of very high quality”. 

Oleh sebab itu gaya Vintage adalah nostalgia yang mengagumkan atau memiliki kualitas tinggi dan serasa nyaman sekali seperti berasa di masa lampau atau rumah sendiri dimana gaya Vintage identik dengan gaya berunsur warna hijau dan warna-warna pudar dengan motif bunga, polkadot hingga polos yang terkesan lebih dingin dan kuno, sedangkan gaya Retro Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, kata Retro berarti “deliberately using styles of fashion or design from design from the recent past” atau mengulang gaya yang digunakan pada masa lalu. 

Retro muncul dan popular di tahun 70 hingga 90-an dengan gaya bermotif simetris didominasi unsur warna merah dan emas terkesan lebih hangat dan romantik. Salah satu pengaruh munculnya gaya Retro adalah adanya pengaruh dari artis-artis papan atas jaman dahulu seperti Elvis Presley dan Michael Jackson. Di Indonesia sendiri gaya seperti ini diterapkan oleh band Naif sejak tahun terbentuknya 1995 dan yang terbentuk di tahun 2004, The Changcuters. Gaya desain Retro dipengaruhi juga dengan adanya gaya psychedelic, pop art, art deco, art nouveau, bauhaus, art and craft,  fifties, seventies, motif wajik, dan geometris. 

Walaupun Vintage dan Retro tergolong old style atau tergolong antik bukan berarti kita membutuhkan pengeluaran yang cukup besar untuk bisa mengikuti trend tersebut. Dengan pengaruh modernisasi Vintage dan Retro dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. Sering kita pahami bahwa gaya Vintage dan Retro lebih akrab dikaitkan dengan dunia fashion, tetapi gaya tersebut juga masih banyak digunakan dan digemari di masa kini terutama didalam dunia desain, kepopulerannya tidak pudar walaupun seiring berkembanganya waktu baik dalam dunia desain grafis, desain interior, desain arsitektur, desain produk (barang antik), fotografi, dan sekarang tak mau kalah teknologi pun menggunakan gaya Vintage dan Retro untuk menarik perhatian masyarakat.

Gaya Vintage dan Retro tidak hanya mengusung semangat eklektik (pemikiran atau upaya terbaik untuk menggabungkan nilai dan unsur lama dengan unsur baru), revival (kembangkitan kembali), historisisme, rekonstruksi, dan duplikasi namun juga menghidupkan kembali energi perhatian serta atusiasme masyarakat. Munculnya kembali gaya Vintage dan Retro pada masa kini tentu terpengaruh dengan perkembangan zaman dimana gaya yang muncul dikemas secara modern baik dari segi material dan teknik. Mengapa gaya Vintage dan Retro masih digemari banyak orang? Apakah masyarakat rindu akan kenangan masa lalu atau hanya sekedar mengulang kembali gaya yang sempat popular pada masa lalu? Atau adanya faktor lain yang belum kita ketahui sebelumnya?

[caption caption="Kiri-Kanan: Foto Retro-Vintage"][caption caption="Gaya Retro dan Vintage yang berkembang masa kini. Sumber: Google.com"][/caption][/caption]Mari kita lihat jauh kebelakang darimanakah muncul pertama kali pengaruh gaya Vintage dan Retro ini. Menurut pengarang buku Retro Modern Neil Bingham menjelaskan hal-hal yang memperngaruhi Gaya Retro Modern saat ini adalah adanya gerakan modernisme, bersamaan dengan munculnya ide desain lain seperti Art Deco dengan mengusung kesan mewah yang dekoratif terdiri dari efek kilau yang halus dan lengkungan logam. Art Deco biasanya diterapkan dalam bidang arsitektur seperti furniture dan interior. Sebelum adanya gaya Art Deco sudah ada gaya seperti Bauhaus, De Stijl dan masih banyak gaya lainnya. 

Gaya tersebutlah yang memunculkan gaya modernisme. Modernisme merupakan gaya baru yang mengusung ide-ide dan bentuk baru dalam dunia desain seperti bentuk geografis. Gaya modernisme akhirnya berkembang menjadi Post-Modernisme ditahun 1970-an setelah perang dunia ke dua (PD II) sebagai akibat dari adanya modernisme. Sebelum menuju tahun 1970 ternyata pada tahun 1940 dan 1950 pada saat terjadi perang dunia ke dua, gaya-gaya desain yang ada didominasi dengan ketegangan akibat perang sehingga penggunaan warna-warna gelap sangat dominan. Setelah masa-masa perang dunia ke dua berakhir, perlahan gaya desain mengalami perubahan dengan munculnya warna-warna terang yang menunjukkan kegembiraan serta semangat. 

Memasuki tahun 1960 keatas di masa revolusi, gaya desain yang menggambarkan kegembiraan seperti inilah semakin digemari dan dicari oleh banyak orang. Seiring berkembangnya jaman, semakin banyak pula lahirnya gaya-gaya baru yang tak terbatas dari tingkat yang normal hingga “nyeleneh” atau tak lazim. Fenomena seperti ini disebut Bohemianisme dan pelakunya disebut Bohemian.

Abad 21 merupakan era dimana gaya-gaya Retro dan Vintage kembali digemari orang. Dapat dilihat beberapa anak-anak muda menyukai gaya-gaya yang berbau kuno. Seperti kebiasaan berpakain khususnya kaum hawa yang menyukai gaya-gaya dengan motif bunga, serta warna-warna pastel. Selain itu dapat dilihat juga lewat hasil-hasil fotografi. Banyak orang lebih suka menggunakan filter dengan warna seperti merah, kuning, biru, hijau sehingga terkesan kuno. Café-café yang ada pun mengadaptasi gaya seperti ini, banyak diantara café-café baru menggunakan furniture yang dibuat kesan dekoratif tetapi dengan warna putih. 

Menurut saya hal-hal seperti ini ada karena pengaruh yang dibawa oleh kakek nenek serta orang tua kita. Jika di telusuri apabila anak-anak muda sekarang berumur sekitar 20 tahun, maka orang tua mereka lahir di kisaran tahun 1940-an dimana masa-masa tersebut sedang maraknya berkembang gaya Retro dan Vintage. 

Tidak lepas dari hal diatas, didalam dunia transportasi, musik juga gaya rambut “batok kelapa” ala The Beatles serta pakaian ternyata terbawa arus Retro. Misalnya, Kendaraan VW (Volkswagen), gaya musik Jimi Hendrix yang menganut aliran Psychedelic. Psychedelic merupakan gaya dengan kesan halusinasi akibat marak beredarnya narkotika ditahun 1960-an. Gaya tersebut dianut oleh para Hippies (penganut hidup bebas). Didalam dunia permainan (game) yang mengikuti perkembangan jaman seperti permainan Galaxy didalam Nitendo juga menerapkan konsep Retro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun