Mohon tunggu...
Caleb Narendra
Caleb Narendra Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Film

Media Perfilman sebagai Pembentuk Karakter Masyarakat

10 Januari 2023   01:00 Diperbarui: 10 Januari 2023   01:02 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indah, unik, menarik... Mungkin itulah beberapa hal yang dipikirkan orang-orang ketika mendengar kata 'seni'. Berbagai macam media seni dapat kita temukan di sekitar kita dan bahkan terus berkembang seiring waktu berjalan. Lukisan, lagu, patung, hingga film diproduksi tanpa henti untuk menjadi pemanja indra-indra manusia, yang pastinya akan terus berlanjut. Penemuan Blombos Cave Rock Art yang menurut Ancient History List berasal dari 70.000 SM, atau dengan adanya hasil penelitian Yunani sebagai bangsa pertama di dunia yang menciptakan nada serta notasi musik pada sekitar 500 M, menjadi bukti bahwa seni telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak jaman dahulu.

Dari sekian banyak media seni, film merupakan salah satu yang paling menarik. Seorang ahli film bernama Effendi (1986) mengartikan film sebagai satu hasil budaya dan alat ekspresi kesenian yang ditampilkan dalam bentuk audio dan visual. Selain karena kompleksitasnya dalam menggabungkan unsur teknologi dan seni, film juga menjadi media hiburan yang paling banyak diminati di seluruh dunia. Faktanya, penonton film di beberapa negara dapat mencapai 60% hingga 70% dari jumlah penduduk di suatu negara tersebut.

Kebijakan dalam mengonsumsi seni sangatlah diperlukan, karena setiap karya dapat memiliki berbagai macam interpretasi dan tidak semuanya dapat dipahami oleh sembarang umur, termasuk media film ini. Telah ada dan akan selalu ada kisah-kisah yang memiliki penyampaian kurang baik, atau cerita yang menyoroti hal-hal buruk. Namun, media ini juga dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kita sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan ini. Contoh yang baik yang dihadirkan dalam suatu film, entah dari ceritanya secara utuh, atau mungkin hanya dari sesosok karakternya, dapat menjadi salah satu kontributor dalam naiknya moral suatu bangsa.

Evelyn Wang dalam film Everything Everywhere All At Once menjadi satu contoh tokoh yang menunjukan character development yang baik. Menjadi seorang ibu dengan kehidupan sangat sederhana dan menghadapi ekonomi yang sulit, membuatnya sering mengabaikan keluarganya demi pekerjaan. Kurangnya rasa syukur yang ia miliki dalam menjalani kehidupannya juga semakin membuat masalah hidupnya bertambah. Dengan plot drama yang kuat, film ini berhasil menyajikan pesan moral yang kuat juga meskipun dikemas dalam genre fantasi komedi.

Ketika Evelyn terjebak dalam situasi untuk menyelamatkan dunia, segala rintangan dan musuh yang dilewatinya menggambarkan keresahan-keresahan hidupnya. Perlahan, Evelyn belajar untuk bersyukur dan mengenali dirinya lebih lagi untuk menyelesaikan masalah hidupnya satu persatu. Ia dapat mengalahkan penjahat-penjahat tersebut dengan berdamai dengan keadaannya. Hingga akhirnya, Ia dapat berdamai juga dengan keluarganya dan menjalani kesempatan kedua yang Ia miliki dalam hidup.

Pesan moral seperti inilah yang dapat berguna bagi pembangunan karakter seseorang. Terbukti bahwa pembangunan karakter yang perlu dilakukan sejak dini dapat dibantu dengan hadirnya media seni, salah satunya film. Dengan peminat film yang cukup banyak dalam satu negara, film juga dapat meningkatkan karakter dan moral masyarakat dari suatu negara tersebut secara utuh. Jadi, memilah-milah dalam menonton film sangatlah perlu. Agar masyarakat tidak terjerumus ke dalam hal yang buruk, tetapi berkembang menjadi orang yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Fahmy, Ilham Aulia. 2022. "4 Pengertian Film Menurut Para Ahli, Jenis, dan Manfaatnya". https://www.pinhome.id/blog/pengertian-film-menurut-para-ahli-jenis-dan-manfaatnya/#Effendi_1986. Diakses pada 8 Januari 2023.

Amira, Eka. 2021. "7 Karya Seni Tertua yang Ada di Dunia, Ada dari Indonesia". https://www.idntimes.com/science/discovery/eka-amira-yasien/kumpulan-karya-seni-tertua-di-dunia?page=all. Diakses pada 8 Januari 2023.

Kumparan. 2022. "Ini Lagu Pertama di Dunia, Diciptakan 4.000 Tahun Silam". https://kumparan.com/berita_viral/ini-lagu-pertama-di-dunia-diciptakan-4-000-tahun-silam-1xrscJLQ4fb/full. Diakses pada 8 Januari 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun