Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengungkap Taktik Pump and Dump Jordan Belfort dalam The Wolf of Wall Street (2013)

21 Mei 2025   15:46 Diperbarui: 21 Mei 2025   15:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Wolf of Wall Street wallpaper. sumber: https://suwalls.com/movies/the-wolf-of-wall-street

Film The Wolf of Wall Street (2013) menggambarkan dengan jelas bagaimana Jordan Belfort dan perusahaannya, Stratton Oakmont, menjalankan taktik manipulasi pasar yang dikenal sebagai pump and dump. Skema ini merupakan bentuk penipuan pasar yang memanipulasi harga saham secara artifisial demi keuntungan pribadi dengan mengorbankan investor lain, khususnya investor ritel. Dalam film, Stratton Oakmont memilih saham penny stock---saham perusahaan kecil dengan nilai pasar rendah dan likuiditas yang terbatas---sebagai objek manipulasi karena harga saham jenis ini lebih mudah dipengaruhi melalui volume transaksi yang relatif kecil.

Baca juga: Masih Inside Job (Movie, 2010), Regulatory Capture Muncul dari Bureaucratic Capital dan Revolving Door (Bag.1)

Jordan Belfort dan timnya menggunakan pendekatan agresif dengan melakukan cold calling kepada calon investor, menyebarkan informasi yang dilebih-lebihkan, bahkan menyesatkan, guna mendorong pembelian besar-besaran saham tertentu. Dengan memompa minat beli secara masif, harga saham tersebut melonjak tajam (pump), menciptakan ilusi pertumbuhan dan prospek cerah perusahaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan fundamentalnya. Setelah harga saham mencapai puncak, Belfort dan koleganya segera melepas kepemilikan saham mereka (dump), mengambil keuntungan besar. Akibatnya, harga saham kembali anjlok dan investor yang terlambat membeli mengalami kerugian besar.

Skema pump and dump yang diperlihatkan dalam film ini bukan hanya soal taktik bisnis agresif, melainkan merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip keterbukaan dan integritas pasar modal. Praktik ini bertentangan dengan standar pelaporan keuangan yang mengharuskan pengungkapan informasi yang benar, lengkap, dan tidak menyesatkan. Manipulasi harga saham semacam ini juga melanggar regulasi pasar modal, seperti yang ditegakkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat, yang mengatur perlindungan investor dan menjaga transparansi pasar.

Dari sudut pandang akuntansi dan tata kelola perusahaan, tindakan pump and dump yang dilakukan Stratton Oakmont dan Jordan Belfort menggambarkan kegagalan dalam mematuhi etika profesional serta peraturan pengungkapan yang mengarah pada distorsi informasi keuangan. Film ini sekaligus menyoroti dampak negatif yang meluas akibat praktik tidak etis tersebut, termasuk hilangnya kepercayaan investor dan kerugian finansial yang besar bagi masyarakat luas. Kisah nyata ini memberikan pelajaran penting tentang perlunya pengawasan ketat, transparansi, dan pendidikan etika dalam dunia keuangan dan akuntansi agar praktik manipulasi pasar seperti ini dapat dicegah.

The Wolf of Wall Street ini menjadi refleksi tajam tentang bagaimana keserakahan dan manipulasi dapat merusak integritas pasar modal, serta pentingnya regulasi dan kepatuhan akuntansi dalam menjaga keadilan dan transparansi di dunia investasi. Taktik pump and dump yang dijalankan Jordan Belfort dalam film tersebut tidak hanya menjadi pelajaran tentang kejahatan pasar modal, tetapi juga panggilan bagi para profesional akuntansi dan keuangan untuk menegakkan prinsip etika dan integritas dalam praktik mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun