Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BUMN dan Swasta Maju Bersama (Bag.2)

3 Mei 2025   19:52 Diperbarui: 3 Mei 2025   19:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
full-shot-volunteers-with-food-donations/Image by freepik

Sambungan dari artikel sebelumnya tentang Dampak Positif (Peluang bagi Sektor Swasta)

3. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

BUMN sering kali menjadi tempat pelatihan bagi tenaga kerja berkualitas. Karyawan yang telah berpengalaman di BUMN kemudian dapat berpindah ke sektor swasta, membawa pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, sehingga meningkatkan daya saing perusahaan swasta di berbagai industri.

Baca juga:

4. Mendorong Reformasi dan Transparansi

Jika dikelola dengan baik, keberadaan BUMN yang dominan dapat menjadi alat reformasi ekonomi yang lebih baik. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi di BUMN juga bisa menjadi standar yang mendorong perusahaan swasta untuk meningkatkan tata kelola mereka, sehingga menciptakan lingkungan bisnis yang lebih profesional dan kompetitif.

Pelajaran dari Singapura: Menyeimbangkan BUMN dan Sektor Swasta

Singapura adalah salah satu contoh negara yang berhasil menyeimbangkan peran BUMN dan sektor swasta. Melalui Government-Linked Companies (GLCs), pemerintah tetap memiliki kendali atas sektor-sektor strategis tanpa menciptakan distorsi pasar yang berlebihan. Beberapa strategi yang diterapkan di Singapura adalah:

Kompetisi yang Adil -- Meskipun GLCs seperti Singtel, DBS Bank, dan SMRT menguasai sektor penting, mereka beroperasi dengan prinsip komersial dan tetap bersaing dengan perusahaan swasta tanpa perlindungan khusus dari pemerintah.

Regulasi yang Transparan -- Pemerintah Singapura memastikan bahwa tidak ada keistimewaan berlebihan bagi GLCs yang bisa menghambat pertumbuhan POEs (Private-Owned Enterprises). Regulasi bisnis dibuat seimbang agar semua pemain, baik swasta maupun BUMN, bisa berkembang bersama.

Kemitraan yang Sehat -- GLCs sering kali bekerja sama dengan perusahaan swasta dalam proyek infrastruktur, startup teknologi, dan ekspansi bisnis regional, sehingga menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun