Mohon tunggu...
Ruslan Effendi
Ruslan Effendi Mohon Tunggu... Akuntan - Pemerhati Anggaran, Politik Ekonomi, Bahasa

Penulis pada International Journal of Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Paradoks Otonomi: Tatkala Kebebasanmu Itu dalam Kebebasanku

20 November 2020   08:13 Diperbarui: 20 November 2020   08:23 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paradoks. Foto kiri: http://www.disiniajatempatnya.com, kanan: http://patersan.blogspot.com

Lalu mengapa dipertegas lagi? Saya melihat penggunaan bahasa pada sisi hubungan kekuasaan. Narasi-narasi yang berbunyi kemandirian, prakarsa sendiri kreativitas atau apapun dari daerah harus mengikuti pusat. Nah kenapa otonomi?

Ini baru sekilas tentang konsep "otonomi". Nah konsep-konsep  yang lain seperti transfer keuangan, pemberhentian kepala daerah akan menarik untuk direnungkan.

 

Demikian, semoga bermanfaat

 

RE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun