Mohon tunggu...
Ruslan Effendi
Ruslan Effendi Mohon Tunggu... Akuntan - Pemerhati Anggaran, Politik Ekonomi, Bahasa

Penulis pada International Journal of Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

'Dildo' buatan Indonesia yang Mendunia

14 November 2020   21:27 Diperbarui: 14 November 2020   21:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel yang ditulis Timo Duile, anggota Departemen pada Institute of Oriental and Asian Studies, Universitas Bonn Jerman ini mungkin kontroversial. Artikel berjudul "Challenging Hegemony: Nurhadi-Aldo and the 2019 Election  in Indonesia" pada Journal of Contemporary Asia pada tahun 2020 menggambarkan Nurhadi-Aldo ('Dildo'), pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif, sebagai satire. Menurut Duile, Dildo menawarkan gaya baru kampanye golput karena menggunakan bahasa dan simbolisme politik yang berlawanan dengan bahasa politik dari blok sosial yang berkuasa. Dalam artikelnya, Duile membahas sebelas meme Dildo, namun juga menyelipkan pernyataan di sosial media atau hashtag di twitter #McQueenYaQueen atau #SmackQueenYaQueen, partai yang diusung pasangan Dildo, namun tidak dibahas dalam tulisan ini.

Mungkin pembaca  ingin tahu apa komentar Duile pada kesebelas meme Dildo, yang saya tulis di bawah meme tersebut dengan huruf cetak miring.

Meme 1:

Poster  debat capres direpresentasikan sebagai debat antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno di satu sisi dan Nurhadi-Aldo di sisi lain

(mengungkapkan ketidakpuasan terhadap budaya politik di mana perdebatan sebagian besar tidak ada artinya)

Meme 2: 

P:eace E:Quality L:ove E:mpathy R:espect

(Ini bertujuan pada bahasa blok sosial saat ini yang tidak pernah membiarkan vulgar muncul dalam narasi agama. Sebagaimana diperdebatkan di atas, agama dan nasionalisme adalah penanda penting dari common sense dan oleh karena itu harus tampil murni dan bersih dalam bahasa resmi)

Meme 3:

Nurhadi berpakaian arab (Keffiyeh) dan ada gambar unta di langit

(Gambar, terutama  unta di langit yang menekankan ketidakjujuran gambar itu dan dengan demikian memperlihatkan absurditas penggunaan tanda-tanda Arab-Islam dalam politik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun