Mohon tunggu...
Kamaluddin
Kamaluddin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pasca Sarjana Ekonomi Trisakti dan Sekertaris Wilayah Forum Santri Nasional Sulawesi Tenggara

Memanusiakan Manusia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mulai dari Mana Pencegahan HIV/AIDS?

2 Desember 2019   07:15 Diperbarui: 2 Desember 2019   07:50 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari kompas.com

HIV/AIDS merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus human immunodeticiency virus  dan kalangan masyarakat HIV/AIDS dianggap sebagai penyakit yang sangat memalukan dan menakutkan.  

HIV/AIDS merupakan penyakit yang pada hari ini oleh para ahli kesehatan sendiri belum menemukan ramuan atau obat yang jitu untuk menyembuhkan manusia yang terkena virus HIV/AIDS. Karena belum ditemukannya obat yang betul-betul ampuh untuk menyembuhkan penyakit tersebut, oleh sebab itu penyebaran HIV/AIDS didunia begitu meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2018 ada sekitar 36.9 juta masyarakat dunia terinfeksi atau mengidab HIV/AIDS berdasarkan data dari UNAIDS. Dari jumlah 36.9 juta, ada sekitar 1.8 juta anak-anak dibawah usia 15 tahun yang mengidap atau terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, yang menjadi penyebab dasar anak-anak bisa terinfeksi virus HIV adalah karena Gen atau turunan dari orangtua yang terkena virus tersebut.

Dengan data yang sama dari jumlah 36.9 juta, terdapat 18.2 juta yang terinfeksi virus HIV adalah kaum hawa atau perempuan dan sisanya 16.9 juta adalah kaum adam atau laki-laki. Kaum hawa lebih banyak terserang penyakit HIV/AIDS disebabkan karena satu dari sepuluh laki-laki bisa meyebarkan virusnya kepada dua, tiga sampai empat perempuan, hal tersebut yang menyebabkan perempuan lebih banyak terkena virus HIV/AIDS.

UNAID juga merilis data bahwa dari jumalah 36.9 juta masyarakat yang terinfeksi teredapat 9.9 juta masyarakat yang tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh virus HIV/AIDS, mereka hidup dengan santai sebagai masyarakat pada umumnya, padahal hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab membeludaknya jumlah penderita HIV/AIDS di dunia.

Untuk di Asia sendiri, Asia menyubangkan angka yang cukup besar yakni 5.2 juta dari total 36.9 juta masyarakat dunia yang terinfeksi virus HIV dan Indonesia menyumbangkan angka 640 ribu dari jumlah tersebut. 640 ribu penderita HIV/AIDS di Indonesian bukanlah jumlah yang sedikit, jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar sehingga indonesia masuk kedalam tiga besar negara Asia-Fasifik penyebar HIV/AIDS.

Bahkan jika angka 36.9 juta tersebut di kelompokkan kedalam beberapa kelompok berdasarkan latar belakangnya,  maka yang menyumbangkan virus HIV terbanyak adalah pengguna narkoba dengan persentase 28.76 %, disusul homoseksual 25.8%, trangender 24.8 %, PSK 5.3 % dan yang terakhir tahanan sebesar 2.6 %.

Dengam jumlah pengidab HIV/AIDS yang begitu besar sehingga diperlukan cara jitu untuk mengurangi angka tersebut, agar angka pengidap HIV/AIDS didunia tidak terus meningkar setiap tahunnya dan generasi bangsa Indonesia khususnya. Bahkan angka kematian yang disebebkan oleh virus HIV/AIDS sangat besar sekitar 45.000 bahkan diprediksi oleh UNAID tahun depan angka kematian yang disebebkan virus HIV/AIDS akan meningkat. Sehingga harus dilakukan langkah-langkah kongkrit agar angka kematian dan infeksi yang disebabkan virus HIV/AIDS bisa menurun.

Saya menawarkan beberapa langkah-langkah yang sekiranya bisa mengurangi jumlah pengidab HIV/AIDS disuluh dunia terutama di Indonesia, sebab di indonesian sendiri masuk dalam kategori negera yang memberikan penanganan terburuk di Asia-Fasifik.

  1. Pencegahan HIV/AIDS dengan multi pendekatan,  salah satunya adalah pendekatan agama dan dengan memberikan edukasi kepada pihak terhadap para pengidab HIV/AIDS dan masyarakat, karena masyarakat Indonesia selama ini kurang memilik pengetahuan tentang HIV/AIDS.
  2. Melakukan rehabilitasi kepada para pengidab HIV/AIDS, hal tersebut untuk menghindari gangguan psikologis terhadap para pengidab HIV/AID.
  3. Melakukan pemberantasan narkoba dengan masif dan memberikan hukuman yang berat terhadap para pengedar narkoba dan memberikan rehabilitasi kepada para pengguna, karena narkoba memberikan sumbangsi yang besar terhadap penyebaran Virus HIV/AIDS.
  4. Melarang dan memberikan hukuman kepada orang yang memiliki perilaku seks peyimpang, seperti homoseksual dan lain sebagainya.
  5. Memberikan edukasi atau pemahaman tentang tata cara melakukan hubungan suami istri yang baik dan benar.
  6. Tidak menjual dengan bebas alat kontra sepsi. Sebab tidak bisa dipungkiri penjualan alat kontra sepsi dapat dengan mudah didapat ditoko-toko atau warung, sehingga hal tersebutlah yang menyebabkan orang dengan mudah membeli dan melakukan hubungan yang dilarang oleh agama

Langkah-langkah diatas bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi angka penderita HIV/AIDS di dunia terutama di Indonesia, namun diperlukannya kerja sama antara semua pihak baik dari elemen terkecil sampai dengan terbesar untuk sama-sama melakukan pencegahan dan pengobatan kepada para pengidap HIV/AIDS.Sebab para pengidap HIV/AIDS tidak boleh dibiarkan hidup sendiri atau dikucilkan dilingkungan masyarakat, karena mereka adalah manusia yang harus diperlakukan sebagai manusia pada umumnya. Dan para pengidab HIV/AIDS sangat membutuhkan sandaran dan dukungan dari keluarga, tetangga dan lingkungannya, oleh karena itu jangan ada deskriminasi terhadap orang-orang yang terinfeksi oleh virus HIV/AIDS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun